The Byte Converter

Byte Kilobyte Megabyte Gigabyte

1 Byte = 8 Bit
1 Kilobyte = 1024 Bytes
1 Megabyte = 1048576 Bytes
1 Gigabyte = 1073741824 Bytes


The Byte Converter by Malte Philipp

Senin, November 23, 2009

Awas Pandemi Flu Babi



Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan berita mewabahnya flu babi yang melanda negara meksiko dan beberapa negara lainnya.

Sebenarnya apakah
flu babi itu? Pada umumnya flu babi adalah flu yang menjangkiti pada hewan babi.

Flu ini biasa mewabah pada musim dingin dan semi tetapi siklusnya adalah sepanjang tahun. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe A. Flu yang menyerang babi ini seperti
flu manusia mempunyai banyak variannya dan selalu berubah.

Seperti diketahui sebelumnya flu ini hanya menyerang babi, tetapi melihat kasus di Meksiko diperkirakan flu ini sudah pada tingkat dari manusia ke manusia. Sejak flu ini melanda Meksiko sudah ada 150 orang meninggal dan ribuan orang terjangkit virus ini. WHO sudah menaikkan pada tahap 5 dibawah sedikit menju pandemi di dunia.

Kalau menilik kasus
flu burung yang menimpa kita, penyebaran flu babi ini juga menyerupainya. Secara teoretis, virus di unggas tidak bisa langsung ke mamalia seperti manusia. Harus ada perantara mamalia lain dan itu kemungkinan besar babi.

Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa adaptasi, Kalau ini terjadi, dampaknya tidak terlalu berbahaya karena tidak ada perubahan struktur virus.

Pola kedua berupa penyusunan ulang virus. Berdasarkan pola ini, virus bisa berkembang menjadi gabungan
flu babi, flu unggas, dan flu manusia. Jika menyimak penjelasan di AS, ada kemungkinan reassortan (penyusunan ulang).

Jika hal itu terjadi, tidak tertutup kemungkinan
flu babi bisa berkembang di Indonesia. Salah satu pendukungnya adalah banyaknya peternakan ayam dan babi yang berdekatan.
Diperkirakan jenis virus ini adalah
H1N1 yang biasa menjangkiti babi.

Ada perbedaan antara jenis
H1 N1 yang menyerang babi dan H5N1 yang biasa disebut flu burung. H1N1 mempunyai daya sebar yang sangat tinggi tapi tingkat kematian rendah tetapi flu burung daya sebar rendah dengan tingkat kerusakan yang sangat tinggi.

Tidak ada yang tahu dampak pandemi penyakit ini sepenuhnya, namun para pakar memperingatkan korban tewas bisa mencapai jutaan orang di seluruh dunia. Pandemi flu Spanyol, yang dimulai tahun 1819 dan juga disebabkan oleh
virus H1N1, menewaskan jutaan orang.

Waktu itu disinyalir Indonesia juga terkena wabah flu Spanyol ini yang mengakibatkan ratusan ribu orang Indonesia meninggal dengan Bali menjadi daerah terparah yang terkena.

Pada kasus flu babi di meksiko mempunyai tingkat kematian 6% sedangkan
flu burung yang menghebohkan asia tenggara mempunyai tingkat kematian 85%. Tetapi kita tidak bisa memandang remeh hal ini.

Mari kita lihat angkanya :
flu burung yang sangat ganas tetapi penularannya yang lambat telah merenggut 300an nyawa di dunia. Flu babi yang melanda meksiko hanya dalam waktu kurang dari sebulan telah menjangkiti dua ribuan orang dan mengakibatkan 150 orang meninggal.

Pada
flu burung belum ditemukan penularan dari amnusia ke manusia, diperkirakan apa yang terjadi di Meksiko penyebarannya telah terjadi pada manusia ke manusia. Flu burung yang sangat ganas melanda asia tenggara ,akan tetapi hingga sekarang penyakit itu masih merupakan penyakit unggas.

Diperkirakan oleh para ahli di AS apa yang terjadi Meksiko ini adalah perpaduan
flu unggas, flu babi, dan flu manusia.

Pemerintah Amerika mengatakan dua obat yang biasa digunakan untuk mengobati flu,
Tamiflu dan Relenza, tampaknya efektif dalam mengatasi kasus-kasus yang terjadi sejauh ini. Belum jelas keefektifan vaksin flu yang kini ada dalam melindungi manusia dari virus baru ini, karena secara genetik berbeda dengan jenis flu lain.

Ilmuwan Amerika telah mengembangkan satu vaksin baru, namun diperlukan waktu untuk menyempurnakannya dan juga memproduksi dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan. Kita tidak harus panik menghadapi kasus ini tapi sepantasnya kita mewaspadainya.

(sumber gambar : feverclinic.wordpress.com)


Sumber : http://www.infoagrobisnis.com/2009/05/awas-pandemi-flu-babi.html