The Byte Converter

Byte Kilobyte Megabyte Gigabyte

1 Byte = 8 Bit
1 Kilobyte = 1024 Bytes
1 Megabyte = 1048576 Bytes
1 Gigabyte = 1073741824 Bytes


The Byte Converter by Malte Philipp

Kamis, Desember 07, 2006

Multi Login YM


Copy dan simpan ke dalam ekstensi *.reg (Registry entry)
Kemudian double klik atau klik kanan (merge)

Untuk multi login, silahkan klik shortcut Yahoo Messenger di start menu

REGEDIT4
[HKEY_CURRENT_USER\Software\yahoo\pager\Test]
"Plural"=dword:00000001


____________________________________________________________________________________
Need a quick answer? Get one in minutes from people who know.
Ask your question on www.Answers.yahoo.com

Rabu, Desember 06, 2006

Make Your IE faster

Jika ada yg mau tuning atau mempercepat IE yg anda miliki,
berikut ini saya berikan caranya:
1. Klik start --> run
2. Ketik regedit --> enter
3. Masuk ke folder HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows
\CurrentVersion\Internet
4. Klik kanan di jendela sebelah kanan, pilih New --> DWORD Value
5. Kasih nama Value tsb dgn MaxConnectionsPerServer, lalu kita isi Value
Data
tsb dgn nilai 95. Semakin besar nilai yg kita isi, akan semakin cepat IE tsb

6. Lalu buatlah DWORD value lainnya, kasih nama dgn
MaxConnectionsPer1_0Server
7. Lalu masukin nilai 95 seperti yg sudah dilakukan dgn DWORD Value yg
pertama
8. Lalu anda cukup restart IE tsb, klo masih nggak pengaruh restart komp
anda.
9. Selesai sudah, seharusnya anda bisa merasakan kecepatan IE tsb

Semoga informasi ini bermanfaat.

Salam,
Wiempy


____________________________________________________________________________________
Have a burning question?
Go to www.Answers.yahoo.com and get answers from real people who know.

Rabu, November 15, 2006

Bahaya Nata de Coco

Saya baru tahu kalau dari pupuk ZA (Zwavelzuur Amonia - Belanda) = (Ammonium Sulphate) dapat untuk memproses nata de coco (padahal saya kerja di pabrik pupuk ini sudah puluhan tahun).
Ini ceritanya; kemarin, saya kebagian jaga stand di Agro & Food Expo di JCC. Persis di depan stand perusahaan saya adalah stand perusahaan minuman yang
dikemas dalam gelas lastik: ada rasa orange, kopi, teh dan nata de coco. Selain jual minuman, dia juga jual bahan-bahan kimia (entah apa saja namanya, saya
lupa) tapi salah satunya adalah pupuk ZA. Sebenarnya saya heran juga, apa korelasi minuman dengan bahan kimia tersebut?
Dapat dari mana dia pupuk ZA, wong pabrik pupuk ZA satu-satunya di Indonesia hanya perusahaan tempat saya kerja.
Ketika tahu di stand saya juga dipajang pupuk ZA, sang boss (cewek) mulai tanya2 kepada saya, bahkan sempat cerita rencana untuk mendirikan pabrik pupuk ZA.
Sebagai seorang sales promotion yang baik, tentu saya berusaha mencegah semampu saya agar dia mengurungkan niat untuk mendirikan pabrik tersebut. Tujuan saya
cuma satu: kamu enggak usah jadi pesaing saya, beli saja dari saya. (Bener nggak?)
Singkat cerita, setiap hari saya dapat jatah satu gelas gratis nata de coco yang memang paling saya suka. Demi "hubungan baik", ketika expo bubar, saya beli satu doz buat oleh-oleh anak saya di rumah. Nah, ini yang baru saya sadari: setelah itu minuman habis dikeroyok oleh ketiga anak saya, di malam harinya si bungsu mulai batuk2.
Pagi harinya, suhu badannya meningkat, frekuensi batuk semakin sering disertai bunyi nafas yang grok-grok.
Ketika email ini saya buka, seorang teman yang juga membelikan oleh2 buat anaknya, saya tanya kemungkinan mengalami hal seperti anak saya. Jawabnya sama
persis, si bungsunya (umurnya hampir sama dengan umur bungsu saya) juga mengalami hal yang sama.
Be careful...
Tahukah anda bahwa:
1. Nata de coco merupakan hasil fermentasi air kelapa. Ini OK dan aman. Namun ternyata para pembuat nata de coco mempercepat produksi dengan
menambahkan pupuk ZA yang sebenarnya tidak layak untuk food production. Perusahaan besar seperti Sari Coco, dsb. yang dijual di pasar grosir, mengumpulkan produk
dari pembuat nata de coco rumah tangga dan lalu mengemasnya menjadi menarik.
2. Siswa-siswa sebuah SMU swasta melakukan penelitian untuk mengukur kadar Vit. C dalam berbagai buah dan juga produk jadi berlabel "Vitamin C". Tes dilakukan
dengan endophenol yang dari biru akan berubah putih jika ditetesi Vit. C alias asam karboksilat. Penemuan menunjukkan bahwa jeruk impor lebih banyak Vit. C
dibandingkan jeruk lokal. Beberapa produk komersial seperti minuman kotak, botol dsb ternyata pakai "sari rasa jeruk" dan hampir
tidak ada Vit. C samasekali. Produk bubuk "N....sari" yang sangat terkenal, sedikit lebih canggih. Mereka menambahkan asam karboksilat yang diduga menaikkan
jumlah Vit sebagai kataalis. C. Artinya memang akhirnya ada vit. C tapi bukan asli Vit. C. Jadi Vit. C aspal.
3. Es mambo. Ini industri rumah tangga, bisa dari teh manis atau kacang hijau santan pandan gula jawa atau bahkan sirup. Banyak yang tidak memakai gula
samasekali namun sebuah produk sweetener kimia yang banyak dijual. Saya lupa namanya, nama kasarnya biang gula.
4. Terasi berwarna merah karena diberi pewarna Rhodamin B yang seharusnya untuk tekstil. Rhodamin termasuk karsinogenik yang kuat dan hebatnya murah
meriah. Tampaknya bukan ini saja, banyak pembuat limun, sirup, permen, sosis, dan bahkan kemungkinan masakan kerang di warteg, juga merah meng!
andung zat ini.
5. Hampir semua produk mie kering mengandung formal dehyde atawa formalin. Ini juga sering dipakai pada pembuatan tahu, bakso, sosis dsb. Poin 4 dan 5
saya ambil dari artikel KOMPAS.
6. Hampir semua pedagang goreng-gorengan (tempe, tahu, bakwan, pisang, dsb) menggunakan minyak bekas dengan kadar cholesterol berlipat ganda. Kupikir paling aman
beli di pagi hari karena mungkin mereka baru menggorengnya. Ternyata ada yang menyimpan kembali minyak kemaren sore dan menggunakannya di pagi
hari. Sami mawon. Atau anda harus cari langganan dan meyakinkan benar bahwa setiap pagi selalu minyak baru.
Catatan (*):
Saya sempat cross-check pada karyawan saya yang mempunyai usaha Nata de Coco bahwa betul dipakainya bahan campuran pupuk ZA (Zink Amonia)
untuk mempercepat proses fermentasi, dengan takaran : 90 litre air @ 250 ml pupuk ZA.
Sebarkan info kesehatan ini pada orang-orang disekitar anda.
This message was sent by Lembaga Manajemen PPM
Vina
Promosi dan Pelayanan Pelanggan
YPIA - IPPAM
Tlp: 021 - 7985555, 7983666 ext 1551
Fax: 021 - 7986666, 7987032

Jumat, November 03, 2006

Yahoo Virus Removal Procedure

From: On Behalf Of Lionel Faleiro
Sent: 28 Oktober 2006 00:58
To: funonthenet@yahoogroups.com
Subject: [funonthenet] Yahoo Virus Removal Procedure

This brand new virus is now everywhere. It is spreading so fast as it targets users of Yahoo Instant Messenger. Users can protect themselves by not clicking on links sent to them by other users or contained in Yahoo! Messenger status messages of those contacts on their contact list.

If your computer is infected with this powerful Trojan /virus, it sends the
nsl-school.org url to all of your friend list in yahoo messenger using your ID and expect that in only a few hours many of your friends will get infected with it.

So how to remove this manually from your computer ?

1: Close the IE browser. Log out messenger / Remove Internet Cable.

2: To enable Regedit

Click Start, Run and type this command exactly as given below: (better - Copy and paste)

REG add HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\System /v DisableRegistryTools /t REG_DWORD /d 0 /f

3: To enable task manager : (To kill the process we need to enable task manager)

Click Start, Run and type this command exactly as given below: (better - Copy and paste)

REG add HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\System /v DisableTaskMgr /t REG_DWORD /d 0 /f

4: Now we need to change the default page of IE though regedit.

Start>Run>Regedit

From the below locations in Regedit chage your default home page to
google.com or other.

HKEY_CURRENT_USER\SOFTWARE\Microsoft\Internet Explorer\Main

HKEY_ LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Internet Explorer\Main

HKEY_USERS\Default\Software\Microsoft\Internet Explorer\Main

Just replace the attacker site with
google.com or set it to blank page.

5: Now we need to kill the process from back end. Press Ctrl + Alt + Del

Kill the process svhost32.exe . ( may be more than one process is running.. check properly)

6: Delete svhost32.exe , svhost.exe files from Windows/ & temp/ directories. Or just search for svhost in your comp.. delete those files.

7: Go to regedit search for svhost and delete all the results you get.

Start menu > Run > Regedit >

8: Restart the computer. That's it now you are virus free.

IF UR LIKE THIS THEN PLZ ADD ME ON ORKUT AT
yahoo messenger: lionelxp
msn messenger: lionel_pc@msn.com
Have a nice Day


Rabu, November 01, 2006

KURANGI NONTON TV, NIKMATI HIDUP !


KURANGI NONTON TV, NIKMATI HIDUP !

Mari kita kendalikan teknologi agar teknologi tidak mengendalikan kita
Sekitar 60 juta anak Indonesia menonton TV selama berjam-jam hampir
sepanjang hari. Apa yang ditonton? Anak-anak menonton acara TV apa saja
karena kebanyakan keluarga tidak memberi batasan menonton yang jelas. Mulai
dari acara gosip selebritis; berita kriminal berdarah-darah; sinetron remaja
yang penuh kekerasan, seks, intrik, mistis, amoral; film dewasa yang diputar
dari pagi hingga malam; penampilan grup musik yang berpakaian seksi dan
menyanyikan lagu dengan lirik orang dewasa; sinetron berbungkus agama yang
banyak menampilkan rekaan azab, hantu, iblis, siluman, dan seterusnya.
Termasuk juga acara anak yang banyak berisi adegan yang tidak aman dan tidak
pantas ditonton anak.

Bayangkan kalau anak-anak kita adalah satu dari mereka yang tiap hari harus
menelan hal-hal dari TV yang jelas-jelas tidak untuk mereka tapi untuk orang
dewasa. Anak-anak akan sangat berpotensi untuk kehilangan keceriaan dan
kepolosan mereka karena masuknya persoalan orang dewasa dalam keseharian
mereka. Akibatnya, sering terjadi gangguan psikologi dan ketidakseimbangan
emosi dalam bentuk kesulitan konsentrasi, perilaku kekerasan, persepsi yang
keliru, budaya 'instan', pertanyaan-pertanyaan yang 'di luar dugaan' dan
sebagainya.

Hanya sedikit anak yang beruntung bisa memiliki berbagai kegiatan, fasilitas
dan orangtua yang baik sehingga bisa mengalihkan waktu anak untuk hal-hal
yang lebih penting daripada sekadar menonton TV. Namun jutaan orangtua di
Indonesia pada umumnya cemas dan khawatir dengan isi siaran TV kita.
Kalangan industri televisi punya argumentasi sendiri mengapa mereka
menyiarkan acara-acara yang tidak memperhatikan kepentingan anak dan remaja.
Intinya, kepentingan bisnis telah sangat mengalahkan dan menempatkan anak
dan remaja kita sekadar sebagai pasar yang harus dimanfaatkan
sebesar-besarnya. Meski beberapa stasiun TV sudah mulai memperbaiki isi
siaran mereka, itu tetap tidak bisa menghilangkan kesalahan mereka di masa
lalu dalam memberi 'makanan' yang merusak jiwa puluhan juta anak Indonesia.

Pemerintah maupun institusi lain, terbukti tidak mampu membuat peraturan
yang bisa memaksa industri televisi untuk lebih sopan menyiarkan acaranya.
Sehingga, tidak ada pilihan lain kecuali individu sendiri yang harus
menentukan sikap menghadapi situasi ini. Anggota masyarakat yang bersatu dan
memiliki sikap yang sama untuk menolak perilaku industri televisi kita, akan
menjadi kekuatan yang besar apabila jumlahnya makin bertambah. Penolakan
oleh masyarakat yang merupakan pasar bagi industri televisi, pada saatnya
akan menjadi kekuatan yang luar biasa besar.

Pengaruh Media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih &
intensitasnya semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup
untuk memerhatikan, mendampingi & mengawasi anak. Anak lebih banyak
menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya. Dalam
seminggu anak menonton TV sekitar 170 jam. Apa yang mereka pelajari selama
itu? Mereka akan belajar bahwa kekerasan itu menyelesaikan masalah. Mereka
juga belajar untuk duduk di rumah dan menonton, bukannya bermain di luar dan
berolahraga. Hal ini menjauhkan mereka dari pelajaran-pelajaran hidup yang
penting, seperti bagaimana cara berinteraksi dengan teman sebaya, belajar
cara berkompromi dan berbagi di dunia yang penuh dengan orang lain.

Faktanya.

. Anak merupakan kelompok pemirsa yang paling rawan terhadap dampak negatif
siaran TV.

. Data th 2002 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di Indonesia adalah
sekitar 30-35 jam/minggu atau 1560-1820 jam/ tahun . Angka ini jauh lebih
besar dibanding jam belajar di sekolah dasar yang tidak sampai 1000
jam/tahun.

. Tidak semua acara TV aman untuk anak. Bahkan, "Kidia" mencatat bahwa pada
2004 acara untuk anak yang aman hanya sekira 15% saja. Oleh karena itu harus
betul-betul diseleksi.

. Saat ini jumlah acara TV untuk anak usia prasekolah dan sekolah dasar
perminggu sekitar 80 judul ditayangkan dalam 300 kali penayangan selama 170
jam. Padahal dalam seminggu ada 24 jam x 7 = 168 jam! Jadi, selain sudah
sangat berlebihan, acara untuk anak juga banyak yang tidak aman.

. Acara TV bisa dikelompokkan dalam 3 kategori: Aman, Hati-hati, dan Tidak
Aman untuk anak.

. Acara yang 'Aman': tidak banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan
mistis. Acara ini aman karena kekuatan ceritanya yang sederhana dan mudah
dipahami. Anak-anak boleh menonton tanpa didampingi.

. Acara yang 'Hati-hati': isi acara mengandung kekerasan, seks dan mistis
namun tidak berlebihan. Tema cerita dan jalan cerita mungkin agak kurang
cocok untuk anak usia SD sehingga harus didampingi ketika menonton.

. Acara yang "Tidak Aman": isi acara banyak mengandung adegan kekerasan,
seks, dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Daya tarik yang utama ada pada
adegan-adegan tersebut. Sebaiknya anak-anak tidak menonton acara ini.

Kenapa Kita Harus Mengurangi Menonton TV?

. Berpengaruh terhadap perkembangan otak

Terhadap perkembangan otak anak usia 0-3 tahun dapat menimbulkan gangguan
perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun pemahaman.
Juga, menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui
tulisan, meningkatkan agresivitas dan kekerasan dalam usia 5-10 tahun, serta
tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan.

. Mendorong anak menjadi konsumtif

Anak-anak merupakan target pengiklan yang utama sehingga mendorong mereka
menjadi konsumtif.

. Berpengaruh terhadap Sikap

Anak yang banyak menonton TV namun belum memiliki daya kritis yang tinggi,
besar kemungkinan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi. Mereka
bisa jadi berpikir bahwa semua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat
yang sama dengan orang di layar televisi. Hal ini akan mempengaruhi sikap
mereka dan dapat terbawa hingga mereka dewasa.

. Mengurangi semangat belajar

Bahasa televisi simpel, memikat, dan membuat ketagihan sehingga sangat
mungkin anak menjadi malas belajar.

. Membentuk pola pikir sederhana

Terlalu sering menonton TV dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan
memiliki pola pikir sederhana, kurang kritis, linier atau searah dan pada
akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, kreativitas dan
perkembangan kognitifnya.

. Mengurangi konsentrasi

Rentang waktu konsentrasi anak hanya sekitar 7 menit, persis seperti acara
dari iklan ke iklan, akan dapat membatasi daya konsentrasi anak.

. Mengurangi kreativitas

Dengan adanya TV, anak-anak jadi kurang bermain, mereka menjadi
manusia-manusia yang individualistis dan sendiri. Setiap kali mereka merasa
bosan, mereka tinggal memencet remote control dan langsung menemukan hiburan
Sehingga waktu liburan, seperti akhir pekan atau libur sekolah, biasanya
kebanyakan diisi dengan menonton TV. Mereka seakan-akan tidak punya pilihan
lain karena tidak dibiasakan untuk mencari aktivitas lain yang menyenangkan.
Ini membuat anak tidak kreatif.

. Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan)

Kita biasanya tidak berolahraga dengan cukup karena kita biasa menggunakan
waktu senggang untuk menonton TV, padahal TV membentuk pola hidup yang tidak
sehat. Penelitian membuktikan bahwa lebih banyak anak menonton TV, lebih
banyak mereka mengemil di antara waktu makan, mengonsumsi makanan yang
diiklankan di TV dan cenderung memengaruhi orangtua mereka untuk membeli
makanan-makanan tersebut. Anak-anak yang tidak mematikan TV sehingga jadi
kurang bergerak beresiko untuk tidak pernah bisa memenuhi potensi mereka
secara penuh. Selain itu, duduk berjam-jam di depan layar membuat tubuh
tidak banyak bergerak dan menurunkan metabolisme, sehingga lemak bertumpuk,
tidak terbakar dan akhirnya menimbulkan kegemukan.

. Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga

Kebanyakan anak-anak menonton TV lebih dari 4 jam sehari sehingga waktu
untuk bercengkrama bersama keluarga biasanya 'terpotong' atau terkalahkan
dengan TV. 40% keluarga menonton TV sambil menyantap makan malam, yang
seharusnya menjadi ajang 'berbagi cerita' antar anggota keluarga. Sehingga
bila ada waktu dengan keluarga pun, kita menghabiskannya dengan
mendiskusikan apa yang kita tonton di TV. Rata-rata, TV dalam rumah hidup
selama 7 jam 40 menit. Yang lebih memprihatinkan adalah terkadang
masing-masing anggota keluarga menonton acara yang berbeda di ruangan rumah
yang berbeda.

. Matang secara seksual lebih cepat

Banyak sekali sekarang tontonan dengan adegan seksual ditayangkan pada waktu
anak menonton TV sehingga anak mau tidak mau menyaksikan hal-hal yang tidak
pantas baginya. Dengan gizi yang bagus dan rangsangan TV yang tidak pantas
untuk usia anak, anak menjadi balig atau matang secara seksual lebih cepat
dari seharusnya. Dan sayangnya, dengan rasa ingin tahu anak yang tinggi,
mereka memiliki kecenderungan meniru dan mencoba melakukan apa yang mereka
lihat. Akibatnya seperti yang sering kita lihat sekarang ini, anak menjadi
pelaku dan sekaligus korban perilaku-perilaku seksual. Persaingan bisnis
semakin ketat antar Media, sehingga mereka sering mengabaikan tanggung jawab
sosial,moral & etika.

Jadi, Siapa yang Seharusnya Mengurangi Menonton TV?
Semua dan setiap orang. Karena akibat buruk yang diberikan oleh TV tidak
terbatas oleh usia, tingkat pendidikan, status sosial, keturunan dan suku
bangsa. Semua lapisan masyarakat dapat terpengaruh dampak buruk dari TV,
orangtua, anak-anak, si kaya ataupun si miskin, si pintar dan si bodoh,
mereka dari latar belakang apa saja, tetap terkena dampak yang sama.
Seharusnya instansi pemerintah, instansi pendidikan, instansi agama,
keluarga dan individu semua bersama-sama mendukung program 'Hari Tanpa TV'
ini, untuk membangun bangsa yang lebih baik.

Pertimbangkan Hidup tanpa TV

Dengan banyaknya bukti betapa TV bisa memberikan beragam dampak buruk,
banyak keluarga sekarang membuat rumah mereka bebas-TV. Sangat penting untuk
anak mempunyai kesempatan mempelajari dan mengalami langsung pengalaman
hidup sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan yang mereka butukan
untuk sukses di masa yang akan datang. Kalau menurut Anda hidup tanpa TV itu
masih terlalu sulit, maka perlahan batasi dan awasi dengan saksama tontonan
anak Anda sepanjang tahun.

Mau melihat generasi anak yang lebih sehat? Keluarga yang lebih dekat?
Masyarakat yang lebih madani? Matikan TV. Hal yang mungkin kecil tapi akan
berdampak besaaar!

Bantu kami untuk menyebarkan bahaya TV kepada masyarakat, dengan
meningkatkan kewaspadaan publik, membantu orang untuk menikmati hidup tanpa
TV, membantu mereka melakukan aktivitas yang bebas-TV, dan menawarkan
tips-tips sederhana tentang cara melakukannya, kita akan membantu jutaan
anak untuk mematikan TV dan menyadari bahwa hidup tanpa TV itu lebih
menyenangkan dan menenangkan. Dengan mematikan TV, kita jadi punya waktu
untuk keluarga, teman, dan untuk kita sendiri.

Apa Manfaat HARI TANPA TV?

Dengan TV dalam keadaan mati, kita jadi memiliki kesempatan untuk berpikir,
membaca, berkreasi dan melakukan sesuatu. Untuk menjalin hubungan yang lebih
menyenangkan dalam keluarga dan masyarakat. Mengurangi waktu menonton TV
membuat kita mempunyai lebih banyak waktu untuk bermain di luar,
berjalan-jalan atau melakukan olahraga yang kita senangi.

Bagaimana Caranya?

. Pergi ke perpustakaan atau ke toko buku terdekat

Biasakan anak Anda membaca buku. Bila sempat, sisakan waktu setiap hari,
kalau tidak, beberapa kali setiap minggu untuk membacakan cerita kepada anak
Anda atau biarkan sekali-kali anak Anda yang membacakan cerita untuk Anda.
Jangan lupa untuk membahas kembali apa yang telah dibaca. Tanyakan kepada
mereka tentang ceritanya, bantu mereka menemukan kosakata baru dan ajak anak
untuk membaca beragam macam bacaan. Buatlah membaca itu gampang dan
menyenangkan bagi anak Anda dengan cara membuat buku berada di sekitar
mereka. Ajak mereka ke perpustakaan. Sediakan sebanyak mungkin buku yang
pantas di sekitar rumah dan minta kerjasama keluarga untuk menjadikan buku
sebagai hadiah ulangtahun, liburan atau lebaran.

. Bercocok tanam

TV menjauhkan kita dari alam. Padahal banyak hal yang bisa diajarkan oleh
alam, dan yang tidak bisa didapatkan dari menonton TV. Dengan mengajak anak
bercocok tanam, Anda bisa mengajarkan kepada anak Anda banyak hal. Mulai
membuat taman bunga sendiri, atau bahkan 1 pot saja. Dengan ini anak bisa
belajar makna tumbuh dan bertanggung jawab. Jadi setiap kali ia menyiram
bunganya di pagi hari, ia akan ingat bahwa tanaman, seperti kita semua itu
mulai dari benih, tumbuh, berkembang dan kelak layu dan mati. Dan selalu
perlu air dan matahari!

. Bermain

Hidup anak pada dasarnya adalah bermain. Dengan bermain, anak belajar banyak
hal.

. Melihat awan

Aneh? Mungkin. Karena kita tidak dibiasakan menikmati langit. Atau kita
biasa hanya terpaku dengan indahnya bintang-bintang di malam hari. Padahal
awan itu hampir selalu ada, selalu bergerak dan kadang-kadang membentuk
hal-hal yang unik, seperti kuda nil, atau pesawat terbang. Kita bisa
mengajak anak untuk menggambarkan bentuk apa yang dia lihat di awan. Kadang
mereka bisa melihat 1 awan tapi dengan 2 bentuk yang berbeda. Kita juga bisa
mengajaknya membuat puisi tentang awan. Atau biarkan mereka mengarang cerita
tentang apa kira-kira rasanya bila kita bisa hidup di awan. Hal ini bisa
memicu daya imajinasi dan kreativitas.

. Menulis surat

Kebiasaan memiliki sahabat pena sudah begitu jauh dari kehidupan anak-anak
kita. Dengan teknologi yang kini sudah begitu canggih, anak lebih senang
menggunakan telepon untuk bercerita. Tapi ternyata menulis surat melatih
banyak hal. Selain mengenali prosedur pengiriman barang (amplop, perangko
dan jasa besar pak pos), menulis surat juga melatih motorik dan membuat anak
senang bila menerima balasan. Ajak anak menulis surat ke nenek kakek atau
saudara yang tinggal jauh. Dan tunggu balasannya! Jika anak mulai mengenal
teknologi internet, bisa saja sarana e-mail bisa digunakan untuk melatih
kebiasaan menulis.

. Jalan-jalan

Jalan-jalan itu mudah dan murah. Tidak perlu banyak mengeluarkan uang.
Jalan-jalan ke rumah teman atau sekadar berkeliling lingkungan rumah saja
untuk menyapa tetangga. Kita juga bisa berjalan-jalan ke taman kota dan
membuat piknik atau sekadar bermain di sana. Jalan-jalan itu baik untuk
tubuh karena bisa menurunkan tekanan darah dan resiko terkena penyakit
jantung. Dan yang lebih menguntungkan, jalan-jalan juga bisa mengurangi
berat badan. Jalan-jalan juga bisa menenangkan pikiran dan melepaskan stres.
Karena dengan berjalan, otak melepaskan zat yang bisa meringankan tekanan
pada otot serta mengurangi kecemasan. Jalan-jalan juga bagus untuk
lingkungan. Kalau kita lebih sering berjalan dari pada menggunakan
transportasi bermesin, kita bisa menghemat 7 milyar gallon bensin dan 9,5
juta ton asap pembuangan kendaraan bermotor pertahunnya. Bayangkan!

. Berenang

Semua anak suka bermain air. Jadi ajak anak Anda berenang. Selain sangat
menyenangkan, berenang itu juga salah satu cara berolahraga. Kalau bosan
untuk berenang di kolam sekitar Anda, ajak anak untuk pergi ke pantai.
Selain bermain dengan ombak, anak juga bisa diajak membuat istana yang indah
dari pasir dan mengoleksi kerang-kerang yang cantik.

. Bersepeda

Kalau dilakukan sendiri, mungkin bisa membosankan. Tapi coba lah bersepeda
pagi-pagi bersama seluruh keluarga. Selain murah dan menyehatkan, kita bisa
mengajak anak untuk menghias sepedanya menjadi sepeda yang indah.

. Mendengarkan radio atau membaca Koran

Anak sekarang sudah jarang sekali mendengarkan radio, apalagi membaca koran.
Padahal mungin mereka bisa mendapatkan informasi yang tidak kalah banyaknya
dibanding mendengarkan berita di TV. Radio bisa melatih anak untuk
mendengarkan dengan baik dan koran bisa mengajak anak untuk menambah
wawasannya tentang dunia

. Memasak bersama ibu

Masak-memasak bukan hanya kerjaan 'perempuan', bila sesuai, anak lelaki pun
tidak ada salahnya diajak memasak bersama. Suatu hari keahlian itu pasti
berguna juga baginya. Ajak anak Anda memasak makanan-makanan ringan yang
unik dan mengasyikkan. Misalnya membuat puding semangka kuning atau es krim
rasa pisang!

. Bikin lomba antar RT

Ini selalu berhasil bila 17 Agustusan tiba. Sekarang kita tidak perli
menunggu moment itu. Rancang rencana perRT/RW untuk membuat acara massal
anak-anak yang murah meriah setiap minggunya, jadi anak tidak terpukau di
depan TV.

. Berolahraga

Kadang kata olahraga terdengar berat, tapi setelah dilakukan biasanya
menyenangkan. Selain jalan-jalan, bersepeda dan berenang, masih banyak lagi
olahraga yang bisa dilakukan bersama keluarga. Kalau mau yang sederhana,
main badminton. Kalau mau yang lebih menantang, pergi water rafting!

. Bakti sosial

Kita sering lupa mengajak anak untuk memerhatikan orang-orang di lingkungan
sekitar yang tidak seberuntung mereka. Ajak anak Anda untuk bersama-sama
membersihkan rumah dan lemari pakaian dari barang-barang yang tidak lagi
digunakan tapi masih bagus dan layak pakai untuk disumbangkan ke panti-panti
asuhan di sekitar rumahmu.

. Rapikan rumah dan halaman

Biasanya yang ini adalah tugas pembantu rumah tangga. Kali ini, ajak anak
Anda untuk memerhatikan tempat tinggalnya sendiri. Karena pembantu tidak
selalu ada untuk melayani. Ingatkan anak bahwa pembantu disebut demikian
karena tugasnya memang 'membantu' hal-hal yang kita tidak bisa kerjakan.
Bukan sebaliknya. Dengan demikian anak akan belajar untuk bertanggung jawab
dan lebih menghargai pembantu. Lagipula, tinggal di lingkungan yang rapi dan
bersih itu sehat dan menyenangkan.

. Ambil les

Pelajaran di sekolah hanya melatih otak kiri. Jangan lupa untuk melatih otak
kanannya. Ambil les yang menarik dan sesuai dengan bakat anak anda. Mulai
dari les musik dengan piano, gitar, biola atau drumnya, atau les menari
mulai dari tarian daerah, tarian modern dan ballet, atau les-les lainnya.
Tapi ingat, jangan sampai les-les ini menambah beban belajar yang sudah
menumpuk di sekolah. Pastikan anak mendapatkan waktu yang cukup untuk
istirahat juga.

. Bercengkrama dengan keluarga

Nah ini yang mahal. Karena penelitian mengatakan bahwa 54% anak berusia 4-6
mengaku lebih senang menonton TV daripada bermain dengan ayahnya. Para
orangtua juga mengaku bahwa mereka hanya menghabiskan sekitar 40 menit
perhari untuk melakukan percakapan yang berarti dengan anaknya. Kedekatan
dengan keluarga tidak bisa dibeli. Jangan biarkan televisi mencuri lagi
waktu kita untuk keluarga yang memang sudah tinggal sedikit sekali karena
terpotong aktivitas sehari-hari.

. Belajar

Sebetulnya apapun yang kita lakukan merupakan pembelajaran. Jadi belajar itu
bukan hanya lewat buku. Belajar hal-hal baru yang belum kita ketahui.
Belajar naik motor atau membuat sarang burung dari kayu. Belajar mengantri,
belajar main basket atau belajar untuk sehari saja tidak nonton TV dulu..!

. Mengerjakan keterampilan tangan

Banyak buku sekarang yang mengajarkan membuat keterampilan tangan, sehingga
kita bisa melakukannya secara otodidak. Keterampilan tangan bisa dalam
bentuk bermacam ragam, mulai dari meyulam, origami sampai membuat bunga dari
sabun mandi.

. Ke kebun binatang atau museum

Mengunjungi kebun binatang selalu menyenangkan. Karena kita bisa melihat
beragam binatang yang tidak biasa kita lihat sehari-hari. Anak-anak biasanya
menyukainya. Bila berani, ada waktu, dan transportasi, kita juga bisa
mengunjungi taman safari dan bersentuhan dengan binatang-binatang itu secara
langsung. Selain itu, musium juga menarik untuk dikunjungi. Dari musium kita
bisa banyak belajar tentang sejarah dan melihat langsung artifak-artifak
menarik tentangnya.

Tidak punya waktu? Matikan saja TV-nya dulu. Mengurangi waktu menonton TV
memang terkesan susah pada awalnya, tapi ternyata toh ada ribuan hal lain
yang menarik untuk dilakukan, bukan?

Tips cara mematikan TV

. Pindahkan TV ke tempat yang tidak begitu 'mencolok'
. Matikan TV pada waktu makan.
. Tentukan hari-hari apa saja dalam seminggu yang akan dilalui tanpa TV.
. Jangan gunakan kesempatan menonton TV sebagai hadiah.
. Berhenti berlangganan channel tambahan (cable, dll) dan gunakan uangnya
untuk membeli hal-hal yang berguna lainnya, seperti buku.
. Pindahkan TV dari kamar anak Anda.
. Sembunyikan remote controlnya.
. Tidak ada TV di hari sekolah.

Jangan terlalu khawatir bila anak mengaku bosan, karena kebosanan itu
lama-lama akan menghilang dan biasanya justru menciptakan kreativitas.
Karena anak banyak dipengaruhi dengan yang dilakukan orangtua mereka, adalah
sangat penting untuk memperhatikan bahwa usaha apa saja, seperti lebih
banyak berolahraga, mengonsumsi makanan yang lebih bergizi atau menonton TV
lebih sedikit, dilakukan sebagai 'acara keluarga' sehingga mematikan TV
adalah usaha yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga untuk menyisihkan
waktu bercengkrama bersama.

--
Best Regard
Erwin Arianto,SE


____________________________________________________________________________________
Get your email and see which of your friends are online - Right on the New Yahoo.com
(http://www.yahoo.com/preview)

The Da Unyil Code

CONSPIRACY THEORY BEHIND UNYIL

*1. Siapakah sebenarnya Kinoy?*
Mengapa jati dirinya hampir tak pernah diungkap
dalam serial ini?Pertanyaan
di atas melahirkan teori konspirasi: Kinoy adalah
hasil perselingkuhan.
Antara
siapa dengan siapa, belum diketahui. Pemikiran ini
didasari oleh latar
belakang budaya desa Sukamaju yang serba moralis.
Tak mungkin rasanya
mengumbar aib sesama warga. Sungguh memprihatinkan.
.. padahal serial ini
sarat pesan moral bagi anak-anak...

*2. Apa hubungan antara Ableh, Ucrit dan Orang Gila
Hutan Lindung?*
Pertanyaan diatas melahirkan teori konspirasi: Ucrit
adalah anak si orang
gila (who remains anonymous) yang diculik oleh
Ableh. Mengapa? Karena coba
Anda perhatikan anatomi wajah ketiganya yang hampir
mirip. Ketika orang gila
bernyanyi 'dimana anakku, dimana istriku...',
sebenarnya kita dapat
memberitahu keberadaan Ucrit yang aman jaya sentausa
di dalam desa
Sukamaju. Mungkin
Ableh pun dapat buka mulut, tetapi karena dia ada
dalam bayang-bayang Pak
Ogah yang selalu mendominasi, terjadi inferioritas
dalam pembawaannya
sehingga ia tampak cenderung sebagai yes man. Ini
membawa kita ke pertanyaan
selanjutnya:

*3. Siapa sebenarnya Pak Ogah?*
Pertanyaan diatas melahirkan teori konspirasi:Ogah
adalah seseorang yang
disusupkan pihak luar untuk menyeimbangkan keadaan
Desa Sukamaju yang aman
tentram loh jinawi. Mengenai apa maksud dan tujuan
aslinya, masih merupakan
misteri hingga kini. Mungkinkah ia ingin membentuk
semacam regenerasi dengan

meracuni Cuplis? Perlu kita ingat: potongan rambut,
penampilan dan
sebagainya.. . bagi generasi muda sangat
berpengaruh. Apalagi Cuplis
tergabung dalam Band Dekil. Mental anak band yang
secara tipikal sangat
labil... adalah sasaran empuk bagipihak-pihak
pengacau.

*4. Apakah Meilan menyimpan hati bagi Unyil?*
Pertanyaan diatas melahirkan teori konspirasi:Benar.
Tetapi karena ada
perbedaan kultur dan agama, hal ini tak dapat
terjadi. Ini juga faktor
penyeimbang dalam Desa Sukamaju. Mengenai cinta
segitiga Meilan, Ucrit dan
Unyil seperti pernah diparodikan di acara
Extravaganza Trans TV beberapa
waktu lalu, rasanya tak mungkin terjadi mengingat
gender Ucrit yang selama
ini masih menjadi pertanyaan orang banyak. Hanya dua
orang yang benar-benar
tahu mengenai hal ini yaitu Ucrit sendiri, dan Ableh
selaku ayah angkat yang
bersangkutan. Tapi sekali lagi: mereka tutup mulut.

*5. Benarkah Unyil adalah tokoh sentral?*
Pertanyaan diatas melahirkan teori konspirasi: Unyil
adalah kedok Pak Lurah
dan Pak Raden untuk menyajikan drama kehidupan desa
fantastis, dengan
bungkusan cerita seputar anak. Bila kita kaji dengan
seksama, Si Unyil bukan
hanya bercerita mengenai Unyil semata, melainkan
mengenai intrik-intrik yang
terjadi di Desa Sukamaju. Mengapa Pak Lurah dan Pak
Raden? Mereka inilah
otak dibalik berjalannya kehidupan sosio-kultural
desa Sukamaju.

*6. Ada apa sebenarnya di Hutan Lindung?*
Pertanyaan diatas melahirkan teori konspirasi: Hutan
lindung adalah dunia
nyata. Desa Sukamajulah yang merupakan desa
percontohan -atau boleh dibilang
daerah eksperimental- untuk kehidupan ideal. Bila
disejajarkan dengan film
barat, Desa Sukamaju itumirip kota Stepford dalam
film Stepford Wives.
Mengapa dibentuk desa eksperimental seperti itu?
Inilah misteri yang masih
belum terkuak sampai hari ini.Ya, begitulah beberapa
hipotesa teori
konspirasi yang terungkap berdasarkan diskusi ilmiah
yang terjadi siang ini.

Mungkin akan menimbulkan kericuhan, bahkan silang
pendapat akut... tapi yang
jelas, seperti kata Mulder pada Scully (The X
file) ...*The Truth is Out There..*


__________________________________________________________________________________________
Check out the New Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.
(http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta)

Selasa, Oktober 31, 2006

MIND BLOWING FACTS

MIND BLOWING FACTS

1. Turtles have no teeth.
2. Prehistoric turtles may have weighed as much as 5,000 pounds.
3. Only one out of a thousand baby sea turtles survives after hatching.
4. Sea turtles absorb a lot of salt from the sea water in which they live.
They excrete excess salt from their eyes, so it often looks as though
they're
crying.
5. Helium is a colourless, odourless, tasteless inert gas at room
temperature and makes up about 0.0005% of the air we breathe.
6. Helium Balloon Gas makes balloons float. Helium is lighter than air and
just as the heaviest things will tend to fall to the bottom, the lightest
things
will rise to the top.
7. Helium Balloon Gas makes balloons float. Helium is lighter than air and
just as the heaviest things will tend to fall to the bottom, the lightest
things
will rise to the top.
8. Camels can spit.
9. An ostrich can run 43 miles per hour (70 kilometers per hour).
10. Pigs are the fourth most intelligent animal in the world.
11. Dinosaurs didn't eat grass? There was no grass in the days of the
dinosaurs.
12. Dolphins can swim 37 miles per hour (60 kilometers per hour).
13. A crocodile's tongue is attached to the roof of its mouth? It cannot
move. It cannot chew but its Digestive juices are so strong that it can
digest a steel
nail, Glass pieces, etc
14. Sharks are immune to disease i.e they do not suffer from any Disease.
15. Animals are either right- or left-handed? Polar bears are always
left-handed, and so is Kermit the Frog.
16. Paris, France has more dogs than people.
17. New Zealand is home to 70 million sheep and only 40 million people.
18. Male polar bears weigh 1400 pounds and females only weight 550 pounds,
on average.
19. Bison are excellent swimmers? Their head, hump and tail never go below
the surface of the water.
20. There are 6 to 14 frogs species in the world that have no tongues. One
of these is the African dwarf frog.
21. A frog named Santjie, who was in a frog derby in South Africa jumped 33
feet 5.5 inches.
22. The longest life span of a frog was 40 years
23. The eyes of a frog flatten down when it swallows its prey
24. The name `India' is derived from the River Indus
25. The Persian invaders converted it into Hindu. The name `Hindustan'
combines Sindhu and Hindu and thus refers to the land of the Hindus.
26. Chess was invented in India.
27. The' place value system' and the 'decimal system' were developed in 100
BC in India.
28. The game of snakes & ladders was created by the 13th century poet saint
Gyandev. It was originally called 'Mokshapat.' The ladders in the game
represented
virtues and the snakes indicated vices.
29. India has the most post offices in the world
30. 'Navigation' is derived from the Sanskrit word NAVGATIH
31. The word navy is also derived from the Sanskrit word 'Nou'.
32. Until 1896, India was the only source for diamonds to the world
33. The' place value system' and the 'decimal system' were developed in 100
BC in India.
34. A snail can sleep for 3 years.
35. The names of the continents all end with the same letter with which they
start
36. Twenty-Four- Karat Gold is not pure gold since there is a small amount
of copper in it. Absolutely pure gold is so soft that it can be molded with
the
hands.
37. Electricity doesn't move through a wire but through a field around the
wire.
38. The first bicycle that was made in 1817 by Baron von Drais didn't have
any pedals? People walked it along
39. The first steam powered train was invented by Robert Stephenson. It was
called the Rocket.
40. A cheetah does not roar like a lion - it purrs like a cat (meow).
41. The original name for the butterfly was 'flutterby'
42. An ostrich's eye is bigger than its brain.
43. Ants don't sleep.
44. Dolphins usually live up to about twenty years, but have been known to
live for about forty.
45. Dolphins sleep in a semi-alert state by resting one side of their brain
at a time
46. A dolphin can hold its breath for 5 to 8 minutes at a time
47. Bats can detect warmth of an animal from about 16 cm away using its
"nose-leaf".
48. Bats can also find food up to 18 ft. away and get information about the
type of insect using their sense of echolocation.
49. The eyes of the chameleon can move independently & can see in two
different directions at the same time.
50. Cockroach: Can detect movement as small as 2,000 times the diameter of a
hydrogen atom.
51. Dragonfly: Eye contains 30,000 lenses.
52. Pig's Tongue contains 15,000 taste buds. For comparison, the human
tongue has 9,000 taste buds.
53. The number system was invented by India. Aryabhatta was the scientist
who invented the digit zero.
54. Intelligent people have more zinc and copper in their
hair.
55. Earth weighs 5,972,000,000, 000,000,000, 000 tons
56. Like fingerprints, everyone's tongue print is different.
57. A duck's quack doesn't echo anywhere
58. Man is the only animal who'll eat with an enemy
59. The average woman uses about her height in lipstick
every five years.
60. The first Christmas was celebrated on December 25,

61. AD 336 in Rome.
62. A Cockroach will live nine days without its
head, before it starves to death.
63. A chimpanzee can learn to recognize itself in a mirror, but monkeys
can't

64. A rat can last longer without water than a camel can
65. About 10% of the world's population is left-handed
66. Dolphins sleep with one eye open
67. Snakes have no external ears. Therefore, they do not hear the music of a
"snake charmer". Instead, they are probably responding to the movements of
the
snake charmer and the flute. However, sound waves may travel through bones
in their heads to the middle ear.
68. Many spiders have eight eyes.
69. The tongue of snakes has no taste buds. Instead, the tongue is used to
bring smells and tastes into the mouth. Smells and tastes are then detected
in two
pits, called "Jacobson's organs", on the roof of their mouths. Receptors in
the pits then transmit smell and taste information to the brain.
70. Birds don't sweat
71. The highest kangaroo leap recorded is 10 ft and the longest is 42 ft
72. Flamingo tongues were eaten common at Roman feasts
73. The smallest bird in the world is the Hummingbird. It weighs 1oz
74. The bird that can fly the fastest is called a White it can fly up to 95
miles per hour.
75. The oldest living thing on earth is 12,000 years old. It is the
flowering shrubs called creosote bushes in the Mojave Desert
76. Tea is said to have been discovered in 2737 BC by a Chinese emperor when
some tea leaves accidentally blew into a pot of boiling water.
77. A person can live without food for about a month, but only about a week
without water.
If the amount of water in your body is reduced by just 1%, you'll feel
thirsty.
If it's reduced by 10%, you'll die.
78. Along with its length neck, the giraffe has a very long tongue -- more
than a foot and a half long. A giraffe can clean its ears with its 21-inch
tongue
79. Ostriches can kick with tremendous force, but only forward. Don't Mess
with them
80. An elephant can smell water three miles away
81. If you were to remove your skin, it would weigh as much as 5 pounds
82. A hippopotamus can run faster than a man
83. India never invaded any country in her last 10000 years of history
84. The world's known tallest man is Robert Pershing Wadlow. The giraffe is
5.49m (18 ft.), the man is 2.55m (8ft. 11.1 in.).
85. The world's tallest woman is Sandy Allen. She is 2.35m (7 ft. 7 in.).
86. The only 2 animals that can see behind itself without turning its head
are the rabbit and the parrot.
87. The blue whale is the largest animal on earth. The heart of a blue whale
is as big as a car, and its tongue is as long as an elephant.
88. The largest bird egg in the world today is that of the ostrich. Ostrich
eggs are from 6 to 8 inches long. Because of their size and the thickness of
their
shells, they take 40 minutes to hard-boil. The average adult male ostrich,
the world's largest living bird, weighs up to 345 pounds.
89. Every dolphin has its own signature whistle to distinguish it from other
dolphins, much like a human fingerprint
90. The world's largest mammal, the blue whale, weighs 50 tons i.e. 50000 Kg
at birth. Fully grown, it weighs as much as 150 tons i.e. 150000 Kg.
91. 90 % of all the ice in the world in on Antarctica
92. Antarctica is DRIEST continent. Antarctica is a desert
93. Antarctica is COLDEST continent, averaging minus 76 degrees in the
winter
94. Mercury is the closest planet to the sun and it doesn't have a moon. Its
atmosphere is so thin that during the day the temperature reaches 750
degrees, but
at night it gets down to -300 degrees.
95. Jupiter is the largest planet. If Jupiter were hollow, you could fit
1000 earths inside! It is made up of gas and is not solid. The most famous
feature on
Jupiter is its Red Spot, which is actually an enormous hurricane that has
been raging on Jupiter for hundreds of years! Sixteen moons orbit Jupiter.
96. Saturn is a very windy place! Winds can reach up to 1,100 miles per
hour. Saturn is also made of gas. If you could find an ocean large enough,
it would
float. This planet is famous for its beautiful rings, and has at least 18
moons.
97. Uranus is the third largest planet, and is also made of gas. It's tilted
on its side and spins north-south rather than east-west. Uranus has 15
moons.
98. Neptune takes 165 Earth years to get around the sun. It appears blue
because it is made of methane gas. Neptune also has a big Spot like Jupiter.
Winds on
Neptune get up to 1,200 mile per hour! Neptune has 8 moons.
99. Pluto is the farthest planet from the sun... usually. It has such an
unusual orbit that it is occasionally closer to the sun than Neptune. Pluto
is made of
rock and ice.
100. Just about everyone listens to the radio! 99% of homes in the United
States have a least one radio. Most families have several radios.
101. Sound is sent from the radio station through the air to your radio by
means of electromagnetic waves. News, music, Bible teaching, baseball games,
plays,
advertisements- these sounds are all converted into electromagnetic waves
(radio waves) before they reach your radio and your ears.
102. At the radio station, the announcer speaks into a microphone. The
microphone changes the sound of his voice into an electrical signal. This
signal is weak
and can't travel very far, so it's sent to a transmitter. The transmitter
mixes the signal with some strong radio signals called carrier waves. These
waves are
then sent out through a special antenna at the speed of light! They reach
the antenna of your radio. Your antenna "catches" the signal, and the
radio's
amplifier strengthens the signal and sends it to the speakers. The speakers
vibrate, and your ears pick up the vibrations and your brain translates them
into
the voice of the radio announcer back at the station. When you consider all
the places the announcer's voice travels
103. Every radio station has its own frequency. When you turn the tuning
knob on your radio, you are choosing which frequency you want your antenna
to "catch."
104. Mountain lions are known by more than 100 names, including panther,
catamount, cougar, painter and puma. It's scientific name is Felis concolor,
which
means "cat of one color." At one time, mountain lions were very common!
105. The large cats of the world are divided into two groups- those that
roar, like tigers and African lions, and those that purr. Mountain lions
purr, hiss,
scream, and snarl, but they cannot roar.
106. They can jump a distance of 30 feet, and jump as high as 15 feet. It
would take quite a fence to keep a mountain lion out!
107. Their favorite food is deer, but they'll eat other critters as well.
They hunt alone, not in packs like wolves. They sneak up on their prey just
like a
house cat sneaks up on a bird or toy- one slow step at a time. A lion can
eat ten pounds of meat at one time! That's equivalent to 40 quarter-pounder
hamburgers!
108. Queen ants can live to be 30 years old
109. Dragonflies can flap their wings 28 times per second and they can fly
up to 60 miles per hour
110. As fast as dragonflies can flap their wings, bees are even faster...
they can flap their wings 435 times per second
111. Human thigh bones are stronger than concrete.
112. You can't kill yourself by holding your breath
113. Your heart beats over 100,000 times a day
114. Right handed people live, on average, nine years longer than
left-handed people
115. The elephant is the only mammal that can't jump!
116. Fingernails grow nearly 4 times faster than toenails!
117. Women blink nearly twice as much as men
118. Honey is the only food that does not spoil. Honey found in the tombs of
Egyptian pharaohs has been tasted by archaeologists and found edible
119. Coca-Cola would be green if colouring weren't added to it.

120. More people are allergic to cow's milk than any other food.
121. Camels have three eyelids to protect themselves from blowing sand
122. Earth is the only planet not named after a god.
123. It's against the law to burp, or sneeze in a church in Nebraska, USA.
124. Some worms will eat themselves if they can't find any food!
125. It is impossible to sneeze with your eyes open
126. Queen Elizabeth I regarded herself as a paragon of cleanliness. She
declared that she bathed once every three months, whether she needed it or
not
127. Slugs have 4 noses.
128. Owls are the only birds who can see the colour blue.
129. Your tongue is the only muscle in your body that is attached at only
one end
130. More than 1,000 different languages are spoken on the continent of
Africa.
131. There was once an undersea post office in the Bahamas.
132. Abraham Lincoln's mother died when she drank the milk of a cow that
grazed on poisonous snakeroot
133. After the death of Albert Einstein his brain was removed by a
pathologist and put in a jar for future study.
134. Penguins are not found in the North Pole
135. A dentist invented the Electric Chair.
136. A whip makes a cracking sound because its tip moves faster than the
speed of sound
137. Alexander Graham Bell's wife and mother were both deaf
138. Cockroaches break wind every 15 minutes.
139. Fish scales are an ingredient in most lipsticks
140. Canada" is an Indian word meaning "Big Village".
141. 259200 people die every day.
142. 11% of the world is left-handed
143. 1.7 litres of saliva is produced each day
144. The worlds oldest piece of chewing gum is 9000 years old!

145. The largest beetle in the Americas is the Hercules beetle, which can be
4 to 6 inches in length. That's bigger than your hand!
146. A full-grown male mountain lion may be 9 feet long, including his tail!
147. There are two kinds of radio stations: AM and FM. That's why there are
two dials on your radio. AM is used mostly for stations that specialize in
talking,
such as Christian stations that have Bible stories and sermons; sports
stations that broadcast live baseball and football games; and stations that
specialize
in news programs and "talk shows," where listeners call the station and
discuss various topics. FM is used mostly for stations that specialize in
music.

148. The average lead pencil can draw a line that is almost 35 miles long or
you can write almost 50,000 words in English with just one pencil
149. The Wright Brothers invented one of the first airplanes. It was called
the Kitty Hawk.
150. The worst industrial disaster in India, occurred in 1984 in Bhopal the
capital of Madhya Pradesh. A deadly chemical, methly isocyanate leaked out
of the
Union Carbide factory killing more than 2500 and leaving thousands sick. In
fact the effects of this gas tragedy is being felt even today.

151. Mars is nicknamed the "Red Planet," because it looks reddish in the
night sky. Mars has 2 moons.
152. Venus is nicknamed the "Jewel of the Sky." Because of the greenhouse
effect, it is hotter than Mercury, even though it's not as close to the sun.
Venus
does not have a moon but it does have clouds of sulfuric acid! If you're
gonna visit Venus, pack your gas mask!
153. Tens of thousands of participants come from all over the world, fight
in a harmless battle where more than one hundred metric tons of over-ripe
tomatoes
are thrown in the streets.


____________________________________________________________________________________
Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business
(http://smallbusiness.yahoo.com)

Rabu, Oktober 11, 2006

Vaksin penyebab Autis II

===========================================1
Fakta dan Mitos Mengenai Imunisasi
Sejak pemberian vaksinasi secara luas di Amerika
Serikat, jumlah kasus penyakit pada anak seperti
campak dan pertusis (batuk rejan/batuk seratus hari)
turun hingga 95% lebih. Imunisasi telah melindungi
anak-anak dari penyakit mematikan dan telah
menyelamatkan ribuan nyawa. Saat ini beberapa penyakit
sangat jarang timbul sehingga para orang tua kadang
mempertanyakan apakah vaksinasi masih diperlukan.
Anggapan yang keliru ini hanya salah satu dari
kesalahpahaman mengenai imunisasi. Kebenarannya adalah
bahwa sebagian besar vaksin mampu mencegah penyakit
yang masih ada di dunia, walaupun angka kejadian
penyakit tersebut jarang. Vaksinasi masih sangat
berperan penting dalam menjaga kesehatan anak. Bacalah
lebih lanjut tentang imunisasi secara lebih jelas
dalam uraian berikut!

Apa yang terjadi pada tubuh dengan imunisasi
Vaksin bekerja dengan mempersiapkan tubuh anak anda
untuk memerangi penyakit. Setiap suntikan imunisasi
yang diberikan mengandung kuman mati atau yang
dilemahkan, atau bagian darinya, yang menyebabkan
penyakit tertentu. Tubuh anak anda akan dilatih untuk
memerangi penyakit dengan membuat antibodi yang
mengenali bagian-bagian kuman secara spesifik.
Kemudian akan timbul respon tubuh yang menetap atau
dalam jangka panjang. Jadi, ketika anak terpapar pada
penyakit yang sebenarnya, antibodi telah siap pada
tempatnya dan tubuh tahu cara memeranginya sehingga
anak tidak jatuh sakit. Inilah yang disebut sebagai
imunitas (ketahanan tubuh terhadap penyakit tertentu).

Fakta dan mitos
Yang patut disayangkan, beberapa orang tua yang salah
mendapatkan informasi mengenai vaksin memutuskan untuk
tidak memberikan imunisasi pada anak mereka, akibatnya
risiko anak tersebut untuk jatuh sakit lebih besar.
Untuk lebih memahami keuntungan dan risiko dari
vaksinasi, berikut ini beberapa mitos umum yang ada di
masyarakat dan faktanya.
Imunisasi akan menimbulkan penyakit yang seharusnya
ingin dicegah dengan vaksinasi pada anak saya
Anggapan ini timbul pada beberapa orang tua yang
memiliki kekhawatiran besar terhadap vaksin. Adalah
suatu hal yang mustahil untuk menderita penyakit dari
vaksin yang terbuat dari bakteri atau virus yang telah
mati atau bagian dari tubuh bakteri atau virus
tersebut. Hanya imunisasi yang mengandung virus hidup
yang dilemahkan, seperti vaksin cacar air (varicella)
atau vaksin campak, gondong, dan rubela (MMR), yang
mungkin dapat memberikan bentuk ringan dari penyakit
tersebut pada anak. Namun hal tersebut hampir selalu
tidak lebih parah dari sakit yang dialami jika
seseorang terinfeksi oleh virus hidup yang sebenarnya.
Risiko timbulnya penyakit dari vaksinasi amatlah
kecil.
Vaksin dari virus hidup yang tidak lagi digunakan di
Amerika Serikat adalah vaksin polio oral (diberikan
melalui tetes ke dalam mulut anak). Keberhasilan
program vaksinasi memungkinkan untuk mengganti vaksin
virus dari virus hidup ke virus yang telah dimatikan
yang dikenal sebagai vaksin polio yang diinaktifkan.
Perubahan ini secara menyeluruh telah menghapuskan
penyakit polio yang ditimbulkan oleh imunisasi di
Amerika Serikat.
Jika semua anak lain yang berada di sekolah
diimunisasi, tidak ada bahaya jika saya tidak
mengimunisasi anak saya
Adalah benar bahwa kemungkinan seorang anak untuk
menderita penyakit akan rendah jika yang lainnya
diimunisasi. Jika satu orang berpikir demikian,
kemungkinan orang lain pun akan berpikir hal yang
sama. Dan tiap anak yang tidak diimunisasi memberikan
satu kesempatan lagi bagi penyakit menular tersebut
untuk menyebar. Hal ini pernah terjadi antara tahun
1989 dan 1991 ketika terjadi wabah campak di Amerika
Serikat. Perubahan laju imunisasi pada anak pra
sekolah mengakibatkan lonjakan tinggi pada jumlah
kasus campak, angka kematian, serta jumlah anak dengan
kerusakan menetap akibatnya. Hal serupa pernah terjadi
di Jepang dan Inggris pada tahun 1970 yaitu wabah
pertusis (batuk rejan/batuk seratus hari) yang terjadi
saat laju imunisasi menurun.
Walaupun angka laju vaksinasi cukup tinggi di Amerika
Serikat, tidak dapat dijamin bahwa anak anda hanya
akan kontak dengan orang-orang yang telah divaksinasi,
apalagi sekarang banyak orang bepergian dari dan ke
luar negeri. Sepeti wabah ensefalitis pada tahun 1999
dari virus West Nile di New York, suatu penyakit dapat
menyebar ke belahan bumi lain dengan cepatnya akibat
perjalanan internasional. Cara terbaik untuk
melindungi anak anda adalah dengan imunisasi.
Imunisasi akan memberikan reaksi buruk pada anak saya
Reaksi umum yang paling sering terjadi akibat
vaksinasi adalah keadaan yang tidak berbahaya, seperti
kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan,
demam, dan ruam pada kulit. Walaupun pada kasus yang
jarang imunisasi dapat mencetuskan kejang dan reaksi
alergi yang berat, risiko untuk terjadinya hal
tersebut sangat kecil dibandingkan risiko menderita
penyakit jika seorang anak tidak diimunisasi. Setiap
tahunnya jutaan anak telah divaksinasi secara aman,
dan hampir semua dari mereka tidak mengalami efek
samping yang bermakna.
Sementara itu, penelitian secara terus menerus
dilakukan untuk meningkatkan keamanan imunisasi. The
American Academy of Pediatrics (AAP) sekarang
menganjurkan dokter untuk menggunakan vaksin difteri,
tetanus, dan pertusis yang mengandung hanya satu
bagian spesifik sel kuman pertusis dibandingkan dengan
yang mengandung seluruh bagian sel kuman yang telah
mati. Vaksin pertusis yang aselular (DtaP) dikaitkan
dengan lebih kecilnya efek samping seperti demam dan
kejang.
Baru-baru ini telah disetujui untuk mengganti zat
pengawet timerosal dari semua vaksinasi, seperti yang
direkomendasikan oleh The Advisory Commitee on
Immunization Practice (ACIP), American Academy of
Pediatrics, dan United States Public Health Service
(USPHS).
Timerosal adalah produk dari etil merkuri dan telah
digunakan sebagai pengawet vaksin sejak 1930. Jumlah
timerosal yang terkandung dalam vaksin sangat rendah,
pada kadar yang tidak berhubungan dengan keracunan
merkuri. Namun USPHS sekarang merekomendasikan untuk
meminimalkan semua paparan terhadap merkuri, tidak
peduli berapapun sedikit kadarnya, hal ini termasuk
pula penggunaan termometer kaca yang mengandung
merkuri.
Pada tahun 1999, The Centre for Disease Cintrol (CDC)
Amerika Serikat menunda penggunaan vaksin baru
rotavirus setelah beberapa orang anak menderita
sumbatan di usus yang mungkin dicetuskan oleh vaksin
tersebut. Walaupun hanya beberapa kasus yang
dilaporkan, CDC menghentikan pemberian vaksinasi
karena adanya kekhawatiran mengenai keamanannya.
Setelah dilakukan penelitian, vaksin rotavirus tidak
diberikan lagi.
Ada rumor yang dikuatkan, banyak diantaranya yang
diedarkan melalui internet, menghubungkan beberapa
vaksin dengan multipel sklerosis, sindrom kematian
mendadak pada bayi (SIDS), autisme, dan masalah
kesehatan lainnya. Namun beberapa penelitian gagal
dalam menunjukkan hubungan antara imunisasi dengan
keadaan tersebut. Angka kejadian sindrom kematian
mendadak pada bayi (SIDS) telah menurun lebih dari 50%
beberapa tahun ini, padahal jumlah vaksin yang
diberikan tiap tahun semakin meningkat.
Anak saya tidak perlu diiimunisasi karena penyakit
tersebut telah dimusnahkan
Penyakit yang jarang atau tidak terjadi lagi di
Amerika Serikat, seperti polio dan campak, tetap
berkembang di belahan bumi lain. Dokter melanjutkan
pemberian vaksin untuk penyakit tersebut karena
penyakit tersebut sangat mudah ditularkan melalui
kontak dengan penderita melalui perjalanan. Hal
tersebut termasuk orang-orang yang mungkin belum
diimunisasi masuk ke Amerika Serikat, seperti halnya
orang Amerika yang bepergian ke luar negeri.
Jika laju imunisasi menurun, penyakit yang dibawa oleh
seseorang yang datang dari negara lain dapat
menimbulkan keadaan sakit yang berat pada populasi
yang tidak terlindungi dengan imunisasi. Pada tahun
1994 polio telah terbawa dari India ke Kanada, namun
tidak menyebar karena banyak masyarakat yang telah
diimunisasi. Hanya penyakit yang telah diberantas
tuntas dari muka bumi, seperti cacar (smallpox), yang
aman untuk dihentikan pemberian vaksinasinya.
Anak saya tidak perlu diimunisasi jika ia sehat,
aktif, dan makan dengan baik
Vaksinasi dimaksudkan untuk menjaga anak tetap sehat.
Karena vaksin bekerja dengan memberi perlindungan
tubuh sebelum penyakit menyerang. Jika anda menunda
samapi anak anda sakit akan terlambat bagi vaksin
untuk bekerja. Waktu yang tepat untuk memberikan
imunisasi pada anak anda adalah saat ia dalam keadaan
sehat.
Imunitas hanya bertahan sebentar
Beberapa vaksin, seperti campak dan pemberian beberapa
serial vaksin hepatitis B, dapat menimbulkan kekebalan
seumur hidup anda. Vaksin lainnya, seperti tetanus,
bertahan sampai beberapa tahun, membutuhkan suntikan
ulang dalam periode waktu tertentu (booster) agar
dapat terus memberi perlindungan untuk melawan
penyakit. Dan beberapa vaksin, seperti pertusis, akan
semakin berkurang namun tidak memerlukan suntikan
ulang (booster) karena tidak berbahaya pada remaja dan
dewasa. Penting untuk menyimpan catatan pemberian
suntikan imunisasi anak anda sehingga anda tahu kapan
ia membutuhkan suntikan ulang (booster).
Fakta bahwa penelitian tentang vaksin masih terus
berlanjut dan diperbaiki menunjukkan bahwa
pemberiannya belum aman
Pusat pengawas obat dan makanan merupakan badan milik
pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengatur
tentang vaksin di Amerika Serikat. Bekerja sama dengan
CDC dan The National Institutes of Health (NIH) mereka
meneruskan penelitian dan memonitor keamanan dan
keefektifan pemberian vaksin.
Surat ijin bagi vaksin baru dikeluarkan setelah
dilakukan penelitian laboratorium dan percobaan
klinis, dan pengawasan keamanan tetap berlanjut
walaupun vaksin telah disetujui. Telah dilakukan dan
akan terus dilakukan perbaikan (misalnya seperti yang
berlaku pada DtaP dan vaksin polio) yang akan
meminimalkan efek samping yang mungkin terjadi dan
untuk menjamin standar keamanan yang terbaik.
Informasi tambahan
Jelaslah bahwa vaksin adalah satu dari alat terbaik
yang kita miliki agar anak sehat, namun keberhasilan
dan program imunisasi bergantung pada ketersediaan.
Anda bisa mendapatkan vaksin dengan harga murah atau
gratis melalui klinik kesehatan masyarakat dan pusat
kesehatan masyarakat (Puskesmas), dan pada kampanye
vaksinasi anak (misal pekan imunisasi anak).
Anda dapat mengunjungi situs-situs kesehatan lain
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai vaksinasi.
Sumber informasi lainnya adalah dokter anak anda.
Bersama, anda dapat menjaga anak anda sehat dan ceria.

Salah Paham Mengenai Imunisasi
Timerosal mengakibatkan Autisme
Beberapa ilmuwan telah melemparkan wacana bahwa
kandungan merkuri dalam vaksin merupakan penyebab
autisme dan anak yang menderita autisme dianjurkan
untuk menjalani terapi kelasi (chelation therapy,
pemberian zat khusus sebagai upaya "mengikat" merkuri
agar tidak dapat bereaksi dengan komponen sel tubuh)
untuk detoksifikasi. Beberapa kasus telah dijadikan
perkara hukum yang disidangkan dan beberapa pengacara
menyebarkan informasi di internet untuk mendapatkan
klien. Situasi ini semakin berkembang karena sampai
sekarang beberapa vaksin masih mengandung timerosal,
zat pengawet yang mengandung merkuri yang tidak
digunakan lagi. Ada beberapa alasan mengapa kecemasan
mengenai timerosal dalam vaksin sebenarnya merupakan
informasi yang menyesatkan:
Jumlah merkuri yang terkandung sangat
kecil
Tidak ada hubungan merkuri dan autisme
yang terbukti
Tidak ada alasan yang masuk akal untuk
mempercayai bahwa autisme terjadi karena sebab
keracunan
Timerosal telah digunakan sebagai pengawet pada
makhluk hidup dan vaksin sejak tahun 1930 karena dapat
mencegah kontaminasi bakteri dan jamur, terutama pada
tabung yang digunakan untuk beberapa kali pemakaian.
Pada tahun 1999, FDA (Food and Drug Administration)
memeriksa catatan bahwa dengan bertambahnya jumlah
vaksin yang dianjurkan pada bayi, jumlah total merkuri
pada vaksin yang mengandung timerosal dapat melebihi
batas yang dianjurkan oleh badan pengawas lain (1).
Jumlah merkuri yang ditentukan oleh FDA memiliki batas
aman yang lebar, dan belum ada informasi mengenai bayi
yang sakit akibatnya. Meski demikian untuk
berhati-hati, US Public Health Service dan the
American Academy of Pediatrics meminta dokter untuk
meminimalkan paparan terhadap vaksin yang mengandung
timerosal dan kepada perusahaan pembuat vaksin untuk
menghilangkan timerosal dari vaksin sesegera mungkin
(2). Pada pertengahan 2000 vaksin hepatitis B dan
meningitis bakterial yang bebas timerosal tersedia
luas.kombinasi vaksin difteri,pertusis, dan tetanus
sekarang juga tersedia tanpa timerosal. Vaksin MMR,
cacar air, polio inaktif, dan konjugasi pneumokok
tidak pernah mengandung timerosal.
Sebelum adanya pembatasan, paparan maksimal kumulatif
merkuri pada anak dalam 6 bulan pertama kehidupan
dapat mencapai 187,5 mikrogram (rata-rata 1
mikrogram/hari). Pada formula vaksin yang baru paparan
maksimal kumulatif selama 6 bulan pertama kehidupan
adalah tidak lebih dari 3 mikrogram (3). Tidak ada
penelitian yang menunjukkan bahwa batasan maksimal
keduanya memiliki efek toksik (keracunan).
Pusat pengawasan dan pencegahan penyakit (CDC) telah
membandingkan angka kejadian autisme dengan jumlah
timerosal yang ada dalam vaksin. Hasil menunjukkan
bahwa tidak ada perubahan relatif angka kejadian
antara autisme dengan jumlah timerosal yang diterima
anak dalam 6 bulan pertama kehidupan (dari 0-160
mikrogram). Hubungan yang lemah ditemukan antara
asupan timerosal dan beberapa kelainan pertumbuhan
saraf (seperti gangguan pemusatan perhatian) pada satu
penelitian saja, namun tidak terbukti pada penelitian
selanjutnya (4). Penelitian lain yang direncanakan
sepertinya juga tidak akan menunjukkan hubungan
bermakna.
Komite Intitute of Medicine (IOM) yang telah
menyebarkan luaskan laporannya pada bulan Oktober 2001
menemukan tidak ada bukti hubungan antara vaksin yang
mengandung timerosal dan autisme, ggangguan pemusatan
perhatian, keterlambatan bicara dan bahasa, atau
kelainan perkembangan saraf lainnya (5)
Penggunaan terapi kelasi untuk penanganan anak yang
menderita autisme sama sekali tidak berhubungan.

Kesalahpahaman tentang Imunisasi
(Vaksin dapat menimbulkan autisme)
Pada tanggal 3 Oktober 1999, Cable News Network (CNN)
menayangkan acara yang menampilkan orang tua dari
Liam Reynolds (3 tahun) yang menyatakan bahwa anaknya
menderita autisme 2 minggu setelah mendapat imunisasi
vaksin MMR (vaksin untuk campak, gondongan, dan campak
Jerman). Program tersebut juga menayangkan ulasan
dokter Stephanie Cave dari Louisiana, seorang
spesialis yang menangani autisme dengan diet dan
suplemen nutrisi. Secara resmi American Academy of
Pediatrics (AAP) menyatakan dan menjelaskan mengapa
tidak ada alasan kuat yang menunjukkan adanya hubungan
antara autisme dan vaksinasi. Tapi dengan adanya
penayangan video dramatis "sebelum dan sesudah" dari
anak tersebut, memiliki dampak yang cukup kuat untuk
mempengaruhi para orang tua untuk menghindari
pemberian imunisasi untuk anak-anak mereka. Narator
dari acara tersebut menyatakan bahwa terdapat angka
yang membingungkan dari jumlah anak yang terdiagnosis
menderita autisme. Agaknya yang terjadi adalah
peningkatan angka pelaporan, bukan peningkatan angka
kasus sesungguhnya.
Autisme adalah suatu kelainan perkembangan kronik yang
ditandai dengan adanya masalah pada ineteraksi sosial,
komunikasi, serta minat dan aktivitas yang terbatas
dan berulang. Autisme awalnya dapat diperhatikan pada
masa bayi berupa gangguan perhatian, tetapi seringnya
mulai teridentifikasi pada masa balita, terutama pada
laki-laki usia 18 sampai 30 bulan. Anak laki-laki
diperkirakan memiliki kecenderungan menderita autisme
3-4 kali lebih besar dari pada anak perempuan.
Ketepatan mendiagnosis autisme bergantung pada akurasi
riwayat perkembangan yang terfokus pada tipikal
tingkah laku autisme dan evaluasi keterampilan
fungsional. Sekitar 75% penderita autisme mengalami
retardasi mental. Kurang dari 5% anak-anak dengan
bakat autistik memiliki kromosom X yang rapuh (fragile
x, kelainan yang salah satu manifestasinya juga
retardasi mental) atau kelainan kromosomal lainnya.
Meskipun tidak akan memperoleh kesembuhan yang
sempurna, tetapi autisme dapat ditangani. Gejala yang
berhubungan dengan autisme sering membaik seiring
dengan dimulainya seorang anak mempelajari bahasa dan
berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhannya.
Pada kebanyakan kasus autisme, tidak ditemukan
penyebab yang jelas. Pada sebagian kecil kasus,
penyebab biologis telah teridentifikasi, meskipun
tidak ada yang khas untuk autisme. Beberapa faktor
prenatal yang berhubungan mencakup infeksi rubella
saat kehamilan, penyakit tuberous sclerosis, kelainan
kromosomal seperti sindroma Down's, selain itu adanya
kelainan otak seperti hidrosefalus. Kondisi pos natal
yang diketahui sering berhubungan dengan autisme
mencakup fenilketonuria (PKU) yang tidak diobati,
spasme infantile, dan ensefalitis akibat virus herpes
simpleks. Namun secara keseluruhan tidak ditemukan
penyebab yang berhasil diidentifikasikan.
Teori terbaru yang diajukan oleh banyak ahli
menyatakan autisme merupakan kelainan berdasarkan
faktor genetik yang timbul sebelum lahir. Pada
penelitian yang dilakukan terhadap penderita autisme,
ditemukan kelainan pada struktur otak yang berkembang
pada beberapa awal minggu pertama perkembangan janin.
Terdapat bukti yang menyatakan bahwa faktor genetik
merupakan penyebab yang penting (tapi tidak khusus)
dari autisme, mencakup 3-8% risiko dari kekambuhan
pada keluarga dengan seoranng anak autis. Suatu
kelompok kerja National Institutes of Health tahun
1995 menghasilkan konsensus yang menyatakan bahwa
autisme merupakan suatu kondisi genetik. Bahasan yang
belum terselesaikan oleh kelompok kerja ini adalah
peranan faktor kekebalan pada spektrum kelainan
autisme, hal ini menunjukkan bahwa penting diadakan
penelitian untuk menjernihkan situasi tersebut.

Tidak ada bukti yang menunjukkan keterkaitan
Beberapa orang tua yang memiliki anak autisme yakin
bahwa terdapat hubungan antara vaksin MMR dengan
autisme. Namun sebenarnya, tidak terdapat alasan yang
terpercaya bahwa ada vaksin yang dapat menyebabkan
autisme atau gangguan tingkah laku lainnya. Gejala
dari autisme khasnya diketahui oleh orang tua pada
saat anak mereka mengalami kesulitan dan keterlambatan
bicara setelah usia satu tahun. Vaksin MMR diberikan
pertama kali pada saat anak berusia 12-15 bulan. Hal
ini juga berkaitan dengan usia munculnya autisme pada
umumnya, maka tidak mengherankan autisme timbul
setelah pemberian vaksin MMR pada beberapa kasus. Akan
tetapi, penjelasan logis yang dapat diberikan untuk
kasus ini adalah suatu kejadian yang tidak sengaja
bersamaan, bukan suatu hubungan sebab dan akibat.
Jika vaksin campak atau vaksin lainnya dapat
menyebabkan autisme, maka akan menjadi suatu kasus
yang sangat jarang terjadi, karena berjuta anak di
dunia ini mendapatkan vaksin tanpa ada efek yang
menimbulkan penyakit. Satu-satunya "bukti" yang
menunjukkan hubungan antara vaksin MMR dan autisme
diterbitkan pada British journal Lancet tahun 1998.
Akan tetapi untuk tahun keluaran yang sama muncul pula
suatu editorial yang membahas tentang kebenaran
penelitian tersebut. Berdasarkan data dari 12 pasien,
dr. Andrew Wakefield (seorang ahli pencernaan Inggris)
dan sejawatnya berspekulasi bahwa vaksin MMR mungkin
menjadi penyebab adanya masalah pada usus yang
menyebabkan penurunan penyerapan dari vitamin esensial
dan zat-zat nutrisi yang selanjutnya menimbulkan
gangguan perkembangan seperti autisme contohnya. Dalam
hal ini tidak terdapan analisa ilmiah yang dilaporkan
untuk teori tersebut. Apakah yang terjadi pada 12
pasien tersebut dapat mewakili suatu sindrom klinis
yang khas sulit dinilai tanpa mengetahui besarnya
populasi dan periode waktu saat kasus tersebut
didentifikasi. Jika kasus tersebut menjadi rujukan
yang selektif dari pasien dengan autisme untuk praktek
si peneliti, misalnya, maka kasus yang dilaporkan akan
menggambarkan kerancuan dari rujukan tersebut.
Selanjutnya, teori yang menyatakan bahwa autisme dapat
menyebabkan penyerapan yang buruk dari zat-zat nutrisi
kurang beralasan dan tidak didukung oleh data klinis.
Pada setidaknya 4 dari 12 kasus, masalah tingkah laku
muncul sebelum timbulnya gejala dari penyakit
inflamasi usus (inflammatory bowel disease).
Selanjutnya setelah publikasi mereka pada Februari
1998, Wakefield dan sejawatnya telah menerbitkan hasil
penelitian yang lain dengan pemeriksaan laboratorium
yang memadai dari pasien dengan penyakit inflamasi
usus, menunjukkan mekanisme autisme setelah vaksinasi
MMR hasilnya negatif untuk virus campak.
Pemeriksaan terbaru lainnya juga tidak
mendukung hubungan sebab akibat antara vaksin MMR
(atau vaksin campak lainnya) dan autisme atau
inflammatory bowel disease (IBD). Pada suatu
pemeriksaan yang lainnya, suatu kelompok kerja dari
vaksin MMR dari United Kingdom's Committee on Safety
of Medicines tahun 1999 mengalami tuntutan sejumlah
evaluasi dari ratusan laporan yang dikumpulkan oleh
suatu firma pengacara, dengan adanya autism, penyakit
Crohn, atau kelainan perkembangan lainnya yang serupa,
setelah mendapatkan vaksin MMR atau MR. Kelompok kerja
tersebut menyusun secara sistematis keterangan dari
orang tua dan dokter yang menangani. Kesimpulan yang
diberikan oleh kelompok kerja tersebut menyatakan
bahwa informasi yang ada tidak mendukung hubungan
sebab akibat ataupun jaminan keamanan vaksin MMR dan
MR. Pada Maret 2000, laporan dari Medical Research
Council menyatkan bahwa antara bulan Maret 1998 dan
September 1999 tidak ditemukan bukti yang menunjukkan
hubungan sebab akibat MMR dengan autisme atau IBD, hal
yang sama juga dilaporkan oleh American Medical
Association.
Suatu penelitian oleh Taylor dan sejawat
menunjukkan bukti yang berdasarkan populasi dimana
bukti tersebut menjawab keterbtasan yang dihadapi oleh
kelompok kerja dan Wakefield serta sejawatnya. Beliau
mengidentifikasikan 498 kasus kelainan spektrum
autisme atau autism spectrum disorders (ASD) pada
beberapa distrik di London yang lahir tahun 1979 atau
sesudahnya dan menghubungkan dengan suatu pencataan
vaksinasi regional independen. ASD mencakup autisme
kalsik, autisme atipikal, dan sindroma Asperger, hasil
yang juga didapat serupa ketika kasus autisme klasik
dianalisa secara terpisah. Hasil dari penelitian
tersebut:
. Terdapat peningkatan jumlah kasus ASD sejak 1979,
tetapi tidak ada lonjakan setelah pengenalan vaksin
MMR pada tahun 1988.
. Pada kasus yang mendapat vaksinasi sebelum usia 18
bulan terdapat kesamaan usia saat terdiagnosis autisme
dengan kasus yang mendapatkan vaksin setelah berusia
18 bulan ataupun dengan yang tidak divaksinasi, hal
ini menunjukkan bahwa vaksinasi tidak berperan pada
pemunculan awal karakterisk autistik.
. Kasus ASD yang mendapatkan vaksin MMR pada usia dua
tahun memiliki kesamaan dengan anak-anak yang berusia
sama di seluruh daerah menunjukkan suatu bukti bahwa
sangat sedikit keterkaitan antara kasus ASD dengan
vaksinasi tersebut.
. Diagnosis awal atau tanda permulaan dari kemunduran
tingkah laku tidak muncul bersamaan dengan periode
setelah pemberian vaksinasi.
. Data statistik mengenai hubungan temporal (waktu)
antara vaksinasi MMR dan mulainya orang tua
memperhatikan kelainan pada tingkah laku anaknya
menunjukkan hasil yang sulit diinterpretasi, hal ini
dimungkinkan karena kesulitan orang tua untuk
mengingat kembali usia saat gejala muncul dan
kecenderungan untuk memperkirakan usia munculnya
gejala pada usia 18 bulan.
Suatu penelitian yang dilakukan pada
populasi anak di dua komunitas yang berbeda di Swedia
juga menunjukkan tidak adanya bukti hubungan vaksin
MMR dengan autisme. Hasil penelitian itu menemukan
tidak terdapat perbedaan prevalensi autisme antara
anak yang lahir sesudah pengenalan imunisasi MMR di
Swedia maupun sebelumnya.
Pada Januari 1990, sebuah komite dari
Institute of Medicine yang mengamati efek vaksin DPT
pada kesehatan menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang
menunjukkan adanya hubungan antara vaksin DPT atau
komponen pertusis dari vaksin DPT dan autisme. Hal
yang sama juga dilaporkan CDC's Monitoring System for
Adverse Events Following Immunization (MASAEFI),
menunjukkan tidak ada laporan yang menyatakan adanya
autisme yang muncul setelah 28 hari pemberian
imunisasi DPT pada rentang waktu antara 1978-1990,
suatu periode dimana 80.1 juta dosis vaksin DPT
diberikan di Amerika Serikat. Dari Januari 1990 sampai
Februari 1998, hanya 15 kasus gangguan tingkah laku
autisme (autism behavior disorder) setelah imunisasi
yang dilaporkan pada sistem pencatatan kejadian ikutan
pasca imunisasi (KIPI) atau Vaccine Adverse Events
Reporting System (VAERS). Karena jumlah kasus yang
dilaporkan dalam rentang waktu 8 tahun tersebut sangat
kecil, maka kasus tersebut kurang mewakilli kejadian
yang berhubungan dengan pemberian vaksinasi. Vaksin
yang sering dilaporkan pada laporan tersebut adalah
DPT, vaksin polio oral atau oral polio vaccine (OPV),
dan MMR. Vaksin lain yang dilaporkan memiliki
kemungkinan berhubungan dengan autisme adalah vaksin
Haemophilus influenzae type B dan Hepatitis B.
Pada tahun 2000, American Academy of
Pediatrics mengadakan konvensi panel multidisiplin
untuk membahas perkembangan, epidemiologi, dan aspek
genetik dari ASD dan hipotesis yang berhubungan dengan
IBD, campak, dan vaksin MMR. Panel tersebut
menyimpulkan:
"Meskipun kemungkinan hubungan dengan
vaksin MMR telah mendapat perhatian dari masyarakat
banyak dan mendapat perhatian politik, dan banyaknya
masyarakat yang membuat kesimpulan sendiri berdasarkan
pengalaman mereka, bukti yang ada tidak mendukung
hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara
vaksin MMR sebagai penyebab autisme atau gangguan
serupa lainnya ataupun IBD. Pemberian vaksin campak,
gondong, dan rubela secara terpisah tidak memiliki
keuntungan tersendiri dibandingkan dengan pemberian
vaksin MMR dan menyebabkan terlambatnya atau kealpaan
pemberian imunisasi. Dokter anak harus bekerja sama
dengan orang tua untuk meyakinkan bahwa anak mereka
akan mendapatkan perlindungan dari vaksinasi. Usaha
ilmiah yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk
mencari penyebab dari ASD."
Kenyataan bahwa autisme terdiagnosis pada
usia tahun kedua atau ketiga, tidak berarti bahwa
autisme baru terjadi saat usia tersebut. Hasil
analisis yang didapatkan dari sebuah rekaman sederhana
sejak kelahiran, menunjukkan bhawa anak yang
didiagnosis autis antara usia 2 atau 3 tahun memiliki
tanda-tanda abnormal pada usia satu tahun pertama dan
kadang pada awal kelahiran.
Baru-baru ini, National Childhood
Encaephalopathy Study (NCES) mengamati apakah terdapat
adanya hubungan antara vaksin campak dan kelainan
neuroligis. Peneliti di Inggris menemukan bahwa tidak
ada indikasi yang menyatakan bahwa vaksin campak
berpengaruh terhadap perkembangan edukasi dan defisit
tingkah laku atau tanda-tanda kerusakan neurologis
untuk jangka lama.
Kebanyakan orang tidak mengalami kejadian
lanjutan setelah mendapat vaksinasi MMR. Sekitar
5%-15% dari jumlah pemberian vaksin mengalami demam
5-12 hari setelah vaksinasi MMR dan 5% timbul ruam
kemerahan. Hal yang melibatkan susunan saraf pusat
mencakup ensefalitis dan ensefalopati dilaporkan
terjadi 1 dari 1 juta dosis yang diberikan. Pada Juli
2002, setelah pernyataan dari Wakefield sebelum U.S.
Congressional committee yang diketuai oleh Dr. Michael
Fitzpatrick (seorang dokter umum dari Inggris dan
orang tua dari seorang anak autis) menyatakan
Wakefield "telah menggunakan jalur di luar ilmu
kedokteran serta memanfaatkan kepopuleran media dan
kampanye populis." Pada suatu ulasan mengenai
pernyataan Wakefield dan Paul Shattock, seorang ahli
farmasi dan penyanggah vaksin yang menjalani Autism
Research Unit pada University of Sunderland,
Fitzpatrick menyatakan:
"Sekarang berkembang jaringan laboratorium
swasta yang menawarkan pemeriksaan urin dan darah yang
dikatakan oleh Mr Shattock - semuanya tidak
menunjukakan nilai diagnostik. Terdapat sektor bisnis
substansial yang menjual suplemen makanan, vitamin,
mineral, enzim dan segala jenis produk makanan
spesifik - yang tidak terbukti memiliki nilai
terapeutik. Tes dan suplemen tersebut memiliki biaya
yang mahal dan tidak menunjukkan hasil yang dapat
dibuktikan, banyak ditawarkan ke orang tua yang putus
asa, sering kali dengan pendapatan yang rendah."
Terdapat bebrapa pencari keuntungan dari
kampanye anti-MMR. Dokter umum swasta sekarang
mengambil keuntungan dari penjualan vaksin secara
terpisah. Pengacara dengan semangat mengumpulkan biaya
jasa mereka dengan meningkatkan harapan dari orang tua
bahwa mereka dapat menerima kompensasi akibat
kerusakan yang ditimbulkan oleh vaksin MMR. Oleh
karena itu bukanlah suatu hal yang mengejutkan kalau
mereka tersebut merupakan pendukung antusias dari
pernyataan Dr Wakefield. Sangat terlihat bahwa
jurnalis Inggris terpengaruh dengan karisma Dr
Wakefield dan terhanyut dalam pengetahuan murahan, dan
mereka malas untuk menyelidiki penyelewangan yang
dilakukan oleh kampanye anti-MMR.
Seiring dengan pemaparan dengan zat-zat
yang dapat menimbulkan demam, beberapa anak dapat
mengalami kejang demam. Kebanyakan setelah vaksinasi
campak terjadi kejang demam sederhana dan dapat
terjadia pada anak dengan faktor risiko yang tidak
diketahui sebelumnya. Peningkatan resiko kejang yang
dicetuskan oleh demam meningkat pada anak dengan
riwayat kejang sebelumnya.

Hal Yang Penting
Tidak ada data yang terbukti menunjukkan
bahwa vaksin campak meningkatkan risiko berkembangnya
autisme atau gangguan tingkah laku lainnya. Keuntungan
yang didapatkan jauh lebih besar dari risiko yang
mungkin timbul. CDC secara berkelanjutan
merekomendasikan 2 dosis vaksin MMR untuk anak yang
tidak memiliki kontra indikasi; dosis awal pada usia
12-15 bulan dan yang kedua pada usia 4-6 tahun ataut
11-12 tahun.
Untuk menjamin keamanan vaksin CDC, FDA,
National Institutes of Health (NIH), dan badan
federal lainnya secara rutin mengamati adanya bukti
baru yang berhubungan dengan keamanan vaksin.
Baru-baru ini CDC mengadakan penelitian di daerah
metropolitan Atlanta untuk mengevaluasi kemungkinan
hubungan antara vaksin MMR dan autisme.
Imunisasi untuk melawan campak
menghasilkan penurunan insiden campak secara nyata.
Peran CNN dalam meliput masalah vaksin MMR dan autisme
sangat tidak bertanggung jawab dan dapat menyebabkan
kematian pada anak-anak yang orang tuanya takut untuk
memberikan imunisasi MMR pada anak-anak mereka.

=======================================================2
VAKSINASI SEBABKAN ANAK AUTIS, BETULKAH?
Gonjang-ganjing masalah vaksinasi sebabkan anak autis belum juga mereda.

Setelah MMR dituding sebagai biang keladinya, kini thimerosal sebagai zat
pengawet dalam vaksin pun ikut dikambinghitamkan. Bagaimana duduk
permasalahan yang sebenarnya?
Isu memang selalu meresahkan. Seorang ibu menulis lewat e-mail bagaimana

anaknya mengidap autis setelah divaksinasi. Ditanggapi di sana, diprotes di
sini, justru membuat e-mail itu makin populer. Belum reda isu itu, muncul
buku terjemahan yang berjudul Children With Starving Brains (Grasindo, 2002)

hasil tulisan seorang dokter yang kebetulan memiliki cucu autis akibat
vaksinasi. Banyak kalangan, terutama orang tua, menjadi resah setelah
membacanya. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Isu seputar vaksinasi itu selalu ada dan tidak pernah berhenti. Bahkan
ada perkumpulan yang terang-terangan mendeklarasikan diri sebagai kelompok
antivaksinasi," tanggap Dr. Adi Tagor, Sp.A. DPH., dari RS Pondok Indah,
Jakarta. Namun, ia meminta kita agar tidak menutup mata terhadap manfaat
vaksin yang merupakan salah satu penemuan terbesar. Sejarah mencatat,
vaksinasi menyelamatkan banyak generasi dan memperpanjang kemungkinan hidup
seseorang. Salah satunya vaksin cacar yang berhasil melenyapkan penyakit itu

dari muka bumi pada tahun 1970.
Vaksinasi pun tidak hanya bermanfaat bagi orang yang menjalankannya,
tapi bermanfaat bagi orang di seluruh dunia. "Dengan vaksinasi, kemungkinan
penularan penyakit dapat diperkecil dan akhirnya bermanfaat untuk seluruh
umat manusia," tandasnya. Bahkan di Indonesia manfaat vaksin ini angkanya
sangat fantastis, "Vaksinasi sudah terbukti mengurangi angka kematian bayi
sampai 4.000 %, tentunya dibarengi dengan perbaikan gizi dan sebagainya."
Gazali Solahuddin, Utami Sri Rahayu, Marfuah Panji Astuti

THIMEROSAL SEBAGAI BIANG KELADI?
Jika kemudian vaksin yang membawa banyak manfaat dituding memicu autisme

pada anak, hal itu karena ada beberapa pihak seperti Jaquelyn McCandless,
MD, yang menyebutkan bahwa thimerosal yang terdapat pada vaksin sebagai zat
pengawet mengandung etilmerkuri hingga melebihi ambang batas. Kelebihan itu
tidak dapat ditoleransi oleh tubuh sebagian anak sehingga menjadi berbahaya
dan kemudian memicu autisme. Sebenarnya, apa sih fungsi thimerosal dalam
vaksin itu?
Farmakolog Prof. DR. Iwan Darmansjah, SpFK, menjelasksan, "Thimerosal
atau dikenal pula dengan istilah mercurothiolate dan sodium
2-ethylmercuriothiobenzoate banyak digunakan pada vaksin untuk mencegah
perkembangbiakan jamur atau bakteri selama proses manufacturing (pembuatan,
pengemasan, pengiriman, penyimpanan, penggunaan). Terutama pada vaksin
multidosis yang telah dibuka." Senyawa ini telah digunakan untuk mengawetkan

vaksin dan obat-obatan tertentu sejak tahun 1930-an. Sampai sekarang,
thimerosal masih dianggap paling efektif membunuh virus, jamur atau bakteri
pada vaksin.
Dikatakan Iwan, thimerosal yang digunakan dalam proses produksi umumnya
lebih kecil dari 0,5 miugram per dosis seperti yang terdapat pada vaksin
MMR, polio (oral), dan BCG. Lalu yang digunakan untuk melindungi vaksin
multidosis agar tak terkontaminasi mikroorganisme adalah antara 10 sampai 50

mimgram per dosis seperti pada DPT (dipteri pertusis), DT (dipteri dan
tetanus toksis), TT (tetanus toksis), hepatitis B dan HiB.
Dalam kesempatan yang berbeda, Adi Tagor juga menekankan manfaat senyawa

pengawet vaksin ini, "Thimerosal bisa menangkal virus-virus lain yang tak
terkendali. Misalnya virus yang masuk ketika botol vaksin dibuka,
disuntikkan ke tubuh dan seterusnya. Virus-virus liar ini jelas lebih
berbahaya. Apalagi sekarang ada makhluk lain yang lebih kecil dari virus
yang disebut prion." Jadi manfaat utama thimerosal adalah mencegah masuknya
mikroorganisma tak diharapkan (liar) dalam proses vaksinasi, sehingga tidak
justru menjadi media penyebaran penyakit.
Penelitian terhadap anak-anak yang telah meninggal (karena kecelakaan
dan sebagainya) untuk membandingkan kadar merkuri antara yang telah mendapat

vaksinasi lengkap dan yang kurang lengkap atau tidak sama sekali juga telah
dilakukan. Hasilnya menunjukkan kadar merkuri dalam tubuh mereka tidak
memperlihatkan perbedaan yang signifikan.
"Kalau betul thimerosal merupakan biang keladi karena kandungan
merkurinya, harusnya anak-anak yang divaksin lengkap menunjukkan perbedaan
kadar merkuri yang cukup besar, dong. Tapi ternyata, kan, tidak," tandas
Adi. "Kalau memang ada zat yang lebih baik dari thimerosal yang dapat
digunakan untuk mencegah kontaminasi oleh virus liar, tentu lebih baik lagi.

Tapi sampai saat ini thimerosal masih bermanfaat dan belum tergantikan."

BELUM ADA LARANGAN
Berkat fakta pendukung tersebut FDA (Food and Drug Administration) di
Amerika Serikat sampai hari ini belum mengeluarkan larangan pemakaian
thimerosal sebagai zat pengawet vaksin. Bahkan lembaga kesehatan tertinggi
di dunia, WHO, masih mengakuinya sebagai zat yang aman.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) dalam siaran resminya
juga menyatakan tidak ada hubungan antara vaksinasi dengan autisme. Secara
tegas disebutkan bahwa kandungan merkuri yang berbahaya bagi manusia adalah
gugus merkuri yang di dalam tubuh tidak dapat dimetabolisme, sedangkan
kandungan merkuri dalam thimerosal adalah gugus etilmerkuri dari senyawa
organik yang akan dimetabolisme bila masuk ke dalam tubuh hingga kemudian
diekskresi melalui saluran cerna. Kadar thimerosal dalam vaksin yang
diperbolehkan adalah 0,005%-0,02% sesuai dengan standar WHO. Saat ini
menurut BPOM vaksin yang beredar di Indonesia sudah mengikuti persyaratan
tersebut.
Yayasan Lembaga Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) yang
diketuai oleh dr. Marius Widjajarta S.E., sekalipun mengiyakan adanya
polemik dan isu seputar vaksin, saat ini juga cenderung menyerahkan
jawabannya kepada lembaga dunia, dalam hal ini WHO.
Menurut Marius, YPKKI bersikap seperti itu karena dirinya tidak ingin
terjebak dengan permainan perdagangan obat. "Biasanya dalam permainan
perdagangan obat, boikot-boikotan dengan cara melempar berbagai macam isu ke

publik sering dilakukan. Apalagi antarprodusen obat yang berbeda negara,
biasanya selalu seru."
Jadi dalam hal ini, tambah Marius, "Karena kita adalah negara anggota
WHO, ya sebaiknya ikut apa yang disarankan oleh WHO, karena ini adalah
lembaga dunia yang keputusan, sikap, dan pernyataannya masih bisa kita
percayai penuh." Menurutnya, WHO dalam membuat keputusan yang menyangkut
kepentingan orang banyak pasti tidak main-main. Pun, WHO tidak akan menutup
mata terhadap isu kesehatan yang muncul dan berkembang di dunia ini.
Secara arif Adi menegaskan, "Tidak mungkin ada persekongkolan yang
dilakukan oleh dokter di seluruh dunia untuk menyatakan bahwa thimerosal
aman digunakan. Kalau memang sudah terbukti suatu zat mengandung bahaya,
sudah pasti FDA, BPOM, lembaga-lembaga yang berwenang maupun WHO akan cepat
tanggap. Juga misalnya sudah diputuskan bahwa zat tersebut berbahaya, maka
detik itu juga orang di seluruh dunia bisa tahu. Di dunia yang sudah
terhubung dengan jaringan internet ini tidak mungkin ada kesenjangan
informasi. (Tidak mungkin) di Amerika sekarang dilarang, sedangkan di
Indonesia masih diperbolehkan."
Menurutnya, dokter pun punya tanggung jawab moral untuk memberikan
informasi yang benar kepada masyarakat. "Sebagai profesional, jelas salah
kalau ada dokter yang memblok pengetahuan yang harus diketahui masyarakat
luas," tandasnya.
BAGAIMANA DENGAN MMR?
Bagaimana dengan dugaan bahwa vaksin MMR memicu autisme? Walaupun isu
ini sudah berkembang selama beberapa tahun dan semua pihak yang berwenang
sudah memberikan bantahan, kekhawatiran masyarakat tak kunjung reda. Ibarat
pepatah, tak ada asap bila tak ada api. Mana mungkin isu vaksin pemicu
autisme ini muncul tanpa ada penyebabnya? Jadi bagaimana seharusnya
menyikapi polemik ini?
Dalam bukunya, Jaquelyn McCandless, MD., juga menulis bahwa kombinasi 3
in 1, antara vaksin campak (Measles), gondok (Mumps), dan rubela (Rubella)
atau MMR telah dinyatakan sebagai penyelamat jutaan nyawa, tapi MMR juga
dapat berperan sebagai kontributor autisme regresif yang saat ini diderita
ribuan anak. Kesimpulan ini didapat berdasarkan data patologi usus halus
yang berhubungan dengan jenis virus dari vaksin campak.
Dalam buku yang sama, Jacquelyn juga mengutip penelitian yang dilakukan
Dr. Andrew Wakefield yang menemukan genome virus yang berasal dari vaksin di

dalam jaringan usus halus dan sel-sel mononuklear di bagian tepian darah
dari satu subkelompok anak-anak autis. Disebutkan pula MMR memicu reaksi
autoimunitas tubuh terhadap myelin basic protein (MBP) atau protein mielin
(lemak pelindung) pada otak yang terdapat pada grup anak-anak rentan.
Disebutkan pula penelitian yang dilakukan oleh VK Singh, yang menunjukkan
presentase tinggi pada anak-anak autis yang memiliki titer antibodi yang
tinggi terhadap MBP dan bahwa titer tinggi ini sering muncul bersamaan
dengan titer tinggi terhadap virus campak atau human herpesvirus 6 (HHV-6).
Di Indonesia, tak kurang ada juga orang tua yang giat menelisik apa
gerangan penyebab autisme. Dialah Debbie R. Sianturi, SE,Ak., ibu dari anak
autis bernama Joshua yang telah melakukan banyak usaha untuk mencari tahu
penyebab autisme. "Anak saya menderita autis di usia 2 tahun 2 bulan setelah

mendapatkan 16 kali suntikan vaksin."
Debbie bertahan dengan pendapat kontroversial seperti ini setelah sang
anak menjalani serangkaian uji laboratorium baik di dalam dan luar negeri,
dari darah hingga biomedical treatments, "Dari uji laboratorium itu antara
lain disebutkan bahwa reaksi tubuh anak saya terhadap vaksin campak adalah
abnormal atau tidak bereaksi. Oleh karena itulah anak saya mengalami
autobrain imunity yang mengakibatkan dirinya mengalami disconections. Itulah

mengapa saya yakin sekali bahwa vaksin ada hubungannya dengan autisme." Hal
tersebut diamini oleh dokter-dokter pakar autis dari luar negeri yang
didatangkan Debbie ke Indonesia untuk menyampaikan penemuan mereka kepada
publik awam dan profesional, antara lain Prof. Sudhir Gupta, MD., Ph.D.,
F.R.C.P.(C), M.A.C.P., Edward Yazbak, MD, Jeff Brastreet, MD (nutrisionist),

dan William Walsh, MD.
Saat itu Debbie masih mempertanyakan mengapa vaksin bisa menyebabkan
anaknya autis. Selidik punya selidik setelah mengingat-ingat kembali saat
pertama kali anaknya divaksin, ia menemukan jawabannya, "Yaitu setiap kali
divaksinasi kondisi anak saya selalu sedang sakit." Tentu saja Debbie
menyesalkan mengapa kalau memang kondisi itu akan memunculkan efek samping,
dokternya berani melakukan vaksinasi terhadap Joshua. Mengapa pula hal
seperti ini tidak diberitahukan kepada publik?
Dari situ ia mengambil kesimpulan bahwa vaksin yang digunakan secara
salah akan menimbulkan efek negatif. Oleh karena itulah ia menyarankan agar
sebelum vaksinasi dilakukan seorang anak menjalani skrining lebih dahulu.
Dengan bahasa lain menurut Debbie, lakukanlah prosedur pemberian vaksin,
teliti ada tidaknya riwayat autoimunity, adakah penyakit asma, ada tidak
penyakit diabetes, dan kuat tidak anak menerima kandungan zat-zat yang ada
dalam vaksin termasuk thimerosal itu.
Menanggapi hal tersebut Adi memberikan pendapat pribadinya, "MMR sampai
saat ini memang masih kontroversial. Ada yang mengatakan bahwa penelitian
itu tidak sahih karena sampelnya salah, metodologi penelitiannya salah,
statistiknya salah dan sebagainya. Walaupun begitu kita tetap harus
menghormati penelitian tersebut yang hasilnya menyebutkan bahwa kelompok
anak yang divaksinasi MMR sebelum berusia 2 tahun secara signifikan
menunjukkan angka autis yang lebih banyak dibandingkan kelompok anak yang
divaksinasi di atas usia 2 tahun."
Sebagai dokter, sebelum memberikan vaksin MMR, Adi mengaku selalu
menanyakan orang tua pasiennya, apakah anaknya (berapa pun usianya) sudah
bisa bicara lancar? Kalau ternyata anak tersebut belum mampu bicara,
kosakatanya belum banyak, atau masih cadel dan pengucapannya tidak jelas,
"Saya akan sarankan untuk menunda vaksinasi MMR. It's allright kalau ditunda

sementara waktu, karena memang ada penelitiannya walaupun masih
kontroversial."
Menurutnya, kalau pada usia 2 tahun anak ketahuan mengalami
keterlambatan bicara, hal itu bisa menjadi indikator bahwa ada sesuatu yang
belum berfungsi "sempurna" dalam perkembangannya. Pada kondisi seperti itu,
dikhawatirkan tubuhnya akan memberikan reaksi negatif terhadap vaksinasi
MMR.
Namun, kalau pasien kemudian bertanya apakah vaksinasi MMR masih perlu,
Adi akan menjawab, "Jelas perlu." Mana ada vaksin yang tidak bermanfaat.
"MMR sendiri sangat bermanfaat dalam mencegah 3 penyakit yang bisa
mengakibatkan kecacatan bahkan kematian," jawabnya tegas. Jadi jangan ada
salah persepsi di sini, vaksin MMR tetap perlu diberikan, tapi kalau anak
menunjukkan keterlambatan bicara dan sebagainya, tak ada salahnya untuk
menundanya sementara waktu. Pun kalau masyarakat mendengar informasi baru
mengenai kesehatan anak yang sekiranya meragukan, sebaiknya tanyakan
kebenarannya kepada pihak yang kompeten, misalnya dokter anak yang
dipercaya.
VAKSIN MODERN
Pembuatan vaksin modern sudah menggunakan teknologi yang dinamakan
bioengineering. "Misalnya kalau dulu vaksin hepatitis B dibuat dari darah
atau kuman sebenarnya, sekarang sudah tidak lagi. Sekarang ini digunakan
bahan seperti ragi. Jadi yang ditiru adalah sifat dari penyakit itu yang
dikenali tubuh sebagai hepatitis B, padahal sebenarnya bukan. Hanya zat
aktifnya saja yang ditiru," ungkap Adi Tagor.
Sebelum bisa digunakan secara luas, vaksin tentunya telah melalui
serangkaian perjalanan panjang. Setelah ditemukan, vaksin tersebut
diujicobakan pada jaringan yang "dihidupkan" seperti kulit, usus, dan
sebagainya, jadi tidak langsung pada makhluk hidup.
Setelah menunjukkan hasil positif dan aman, baru diujicobakan pada
mencit (sejenis tikus kecil), kemudian diteruskan pada mamalia yang dekat
dengan manusia, seperti monyet. Setelah dinyatakan aman barulah diujicobakan

pada relawan. Relawan pun dibedakan menjadi 2, yaitu pada tahanan dengan
imbalan pengurangan hukuman, atau beberapa pihak juga menyebutkan dilakukan
pada tentara, dan pada relawan yang benar-benar secara sukarela mau
melakukannya dengan alasan kemanusiaan.
Bila hasilnya positif, percobaan dilanjutkan pada kelompok terbatas,
misalnya pada penduduk satu desa, dan barulah kemudian diluncurkan untuk
masyarakat luas. Setelah digunakan oleh masyarakat luas, pemakaiannya masih
selalu dipantau. Kalau memang ada keluhan dan sebagainya akan diteliti lebih

lanjut lagi. Intinya tidak mungkin suatu zat yang berbahaya dibiarkan
beredar begitu saja dan digunakan secara luas, apalagi jika pemakainya
adalah anak-anak.

======================================================3
>
> Sekedar berbagi informasi!
>
>
>
> Vaksin penyebab Autis
>
>
>
> Buat para Pasangan MUDA. om dan tante yg punya keponakan...
>
> Atau bahkan calon ibu ... perlu nih dibaca ttg autisme.. Bisa di share
>
> kepada yang masih punya anak kecil supaya ber-hati2........ Setelah
>
> kesibukan yang menyita waktu, baru sekarang saya bisa dapat waktu
>
> luang membaca buku "Children with Starving Brains" karangan Jaquelyn
>
> McCandless, MD yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Grasindo.
>
>
>
> Ternyata buku yang saya beli di toko buku Gramedia seharga Rp.
>
> 50,000,- itu benar-benar membuka mata saya, dan sayang, sayang
>
> sekali baru terbit setelah anak saya Joey (27 bln) didiagnosa
>
> mengidap Autisme Spectrum Disorder.
>
>
>
> Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar-benar membuat saya
>
> menangis. Selama 6 bulan pertama hidupnya (Agustus 2001 -
>
> Februari 2002), Joey memperoleh 3 kali suntikan vaksin
>
> Hepatitis B, dan 3 kali suntikan vaksin HiB. Menurut buku tersebut
>
> (halaman 54 -55) ternyata dua macam vaksin yang diterima anak
>
> saya dalam 6 bulan pertama hidupnya itu positif mengandung zat
>
> pengawet Thimerosal, yang terdiri dari Etilmerkuri yang menjadi penyebab

utama sindrom
>
> Autisme Spectrum Disorder yang meledak pada sejak awal tahun 1990
>
> an. Vaksin yang mengandung Thimerosal itu sendiri sudah dilarang di
>
> Amerika sejak akir tahun 2001.Alangkah sedihnya saya, anak yang saya
>
> tunggu kehadirannya selama 6 tahun, dilahirkan dan divaksinasi di
>
> sebuah rumahsakit besar yang bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci
>
> Tangerang, dengan harapan memperoleh treatment yang terbaik,
>
> ternyata malah "diracuni" oleh Mercuri dengan selubung vaksinasi.
>
> Beruntung saya masih bisa memberi ASI sampai sekarang, sehingga Joey
>
> tidak menderita Autisme yang parah. Tetapi tetap saja, sampai
>
> sekarang dia belum bicara, harus diet pantang gluten dan casein,
>
> harus terapi ABA, Okupasi, dan nampaknya harus dibarengi dengan diet
>
> supplemen yang keseluruhannya sangat besar biayanya.Melalui e-mail
>
> ini saya hanya ingin menghimbau para dokter anak di Indonesia, para
>
> pejabat di Departemen Kesehatan, tolonglah baca buku tersebut diatas
>
> itu, dan tolong musnahkan semua vaksin yang masih mengandung
>
> Thimerosal. Jangan sampai (dan bukan tidak mungkin sudah terjadi)
>
> sisa stok yang tidak habis di Amerika Serikat tersebut diekspor
>
> dengan harga murah ke Indonesia dan dikampanyekan sampai ke
>
> puskesmas-puskesmas seperti contohnya vaksin Hepatitis B, yang
>
> sekarang sedang giat-giatnya dikampanyekan sampai ke pedesaan.
>
> Kepada para orang tua dan calon orang tua, marilah kita bersikap
>
> proaktif, dan assertif dengan menolak vaksin yang mengandung
>
> Thimerosal tersebut, cobalah bernegosiasi dengan dokter anak kita,
>
> minta vaksin Hepatitis B dan HiB yang tidak mengandung Thimerosal.
>
>
>
> Juga tolong e-mail ini diteruskan kepada mereka yang akan
>
> menjadi
>
> orang tua, agar tidak mengalami nasib yang sama seperti saya. Sekali
>
> lagi, jangan sampai kita kehilangan satu generasi anak-anak penerus
>
> bangsa, apalagi jika mereka datang dari keluarga yang berpenghasilan
>
> rendah yang untuk makan saja sulit apalagi untuk membiayai biaya
>
> terapi supplemen, terapi ABA, Okupasi, dokter ahli Autisme (yang
>
> daftar tunggunya sampai berbulan-bulan), yang besarnya sampai
>
> jutaaan Rupiah perbulannya.
>
>
>
> Terakhir, mohon doanya untuk Joey dan ratusan, bahkan ribuan
>
> teman-
>
> teman senasibnya di Indonesia yang sekarang sedang berjuang
>
> membebaskan diri dari belenggu Autisme.



_______________________________________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
http://beta.id.yahoo.com/