Sebagaimana kita ketahui, Hijauan Makanan Ternak (hmt), adalah
merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi dunia peternakan.
Tanpa manajemen pakan yang baik, niscaya ternak kambing yang kita
pelihara akan merana, karena makanan yang diberikan ke ternak tidak
dapat tersedia secara tetap. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara
yang tepat untuk mengatur agar supaya hmt yang diperlukan oleh ternak
tidak terganggu pengadaannya.
Ada beberapa macam hijauan makan ternak yang layak dan disukai oleh kambing etawa:
a. Rumput Gajah
Rumput
gajah banyak di jumpai di persawahan. Tingginya bisa mencapai 5 m,
berbatang tebal dan keras, daun panjang, dan dapat berbunga seperti es
lilin. Kandungan rumput gajah terdiri atas; 19,9% bahan kering (BK),
10,2% protein kasar (PK), 1,6% lemak, 34,2% serat kasar, 11,7% abu, dan
42,3% bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN).
Rumput gajah mempunyai beberapa varietas, antara lain varietas afrika dan varietas hawai.
1.
varietas afrika, ditandai dengan batang dan daun yang kecil, tumbuh
tegak, berbunga dan produksi lebih rendah jika dibandingkan dengan
rumput varietas hawai.
2. varietas hawai, ditandai dengan batang
dan daun yang lebar, pertumbuhan rumpun sedikit menyebar, produksi
cukup tinggi, dan berbunga.
Panen pertama pada rumput gajah
dapat di lakukan pada umur 90 hari setelah tanam. Panen selanjutnya
setiap 40 hari sekali pada musim hujan dan 60 hari sekali pada musim
kemarau. Tinggi potongan dari permukaan tanah antara 10-15 cm. Produksi
hijauan rumput gajah antara 100-200 ton rumput segar/hektar/tahun.
Alangkah lebih baik kalau sehabis pemanenan rumput gajah diberi pupuk,
pupuk dapat berupa pupuk kimia (urea, npk, tsp/kcl) ataupun pupuk alami
(kotoran kambing). Sehingga pertumbuhan rumput itu akan semakin bagus
dikemudian hari.
b. Rumput Raja atau King Grass
Rumput
raja mempunyai karakteristik tumbuh tegak berumpun-rumpun, ketinggian
dapat mencapai kurang lebih 4 m, batang tebal dan keras, daun lebar
agak tegak, dan ada bulu agak panjang pada daun helaian dekat liguna.
Permukaan daun luas dan tidak berbunga kecuali jika di tanam di daerah
yang dingin.
Rumput raja dapat di tanam di daeah yang subur di
dataran rendah sampai dataran tinggi, dengan curah hujan tahunan lebih
dari 1.000 mm.
Produksi hijauan rumput raja dua kali lipat dari
produksi rumput gajah, yaitu dapat mencapai 40 ton rumput segar/hektar
sekali panen atau setara 200-250 ton rumput segar/hektar/tahun. Mutu
hijauan rumput raja lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumput gajah
Hawai ataupun rumput Afrika.
c. Rumput Setaria
Rumput
setaria sering juga disebut sebagai rumput setaria lampung. Rumput
setaria tumbuh tegak, berumpun lebat, tinggi dapat mencapai 2 m,
berdaun halus dan lebar berwarna hijau gelap, berbatang lunak dengan
warna merah keungu-unguan, pangkal batang pipih, dan pelepah daun pada
pangkal batang tersusun seperti kipas.
Rumput setaria sangat
cocok di tanam di tanah yang mempunyai ketinggian 1200 m dpl, dengan
curah hujan tahunan 750 mm atau lebih, dapat tumbuh di berbagai jenis
tanah, dan tahan terhadap genangan air. Pembiakan dapat di lakukan
dengan memisahkan rumpun dan menanamnya dengan jarak 60 x 60 cm.
Pemupukan di lakukan pada tanaman berumur kurang lebih dua minggu,
dengan pupuk urea 100 kg/hektar lahan, dan sebulan sekali di tambah
dengan 100 kg urea/hektar.
Produksi hijauan rumput setaria dapat
mencapai 100 ton rumput segar/hektar/tahun. Komosisi rumput setaria
(dasar bahan kering) terdiri atas; abu 11,5%, ekstrak eter (EE) 2,8%,
serat kasar (SK) 32,5%, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 44,8%,
protein ksar (PK) 8,3% dan total digestible nutrients (TDN) 52,88%.
d. Turi (sesbania grandiflora)
Sifat
khusus dari tanaman turi adalah pertumbuhannya yang begitu cepat,
tinggi tanaman bisa mencapai 10 meter, dan bunga berbentuk seperti
kupu-kupu berwarna merah muda atau putih. Turi dapat beradaptasi pada
tanah asam yang tidak subur, kadang-kadang juga tumuh subur pada tanah
yang tergenang air.
Daun turi merupakan hijauan makanan ternak
yang potensial. Komposisi zat gizi daun turi terdiri atas; protein
kasar 27,3%, energi kasar 4.825 kkal/kg, SDN 24,4%, lignin 2,7%, abu
7,5%, Ca 1,5% dan P 0,4%.
e. Kaliandra (calliandra calothrysus)
Tinggi
tanaman (pohon) kaliandra dapat mencapai 8 m. tanaman kaliandra dapat
tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1500 m dpl, toleran terhadap
tanah yang kurang subur, dapat tumbuh cepat dan berbintil akar sehingga
mampu menahan erosi tanah dan air.
Manfaat kaliandra pada makana
ternak adalah sebagai bank protein. Penanaman kaliandra pada
tanah-tanah yang kurang produktif dapat menekan pertumbuhan gulma.
Selain itu tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman penahan erosi
dan penyubur tanah.
Daun kaliandra mudah dikeringkan dan dapat
dibuat sebagai tepung makanan ternak kambing. Kaliandra mengandung
protein kasar 22,4%, lemak 4,1%, energi kasar 46,30 kkal/kg, SDN 24,0%,
lignin 1995,0%, Ca 1,6% dan P 0,2%.
Ada baiknya sewaktu
pemberian makanan kepada ternak di berikan secara campur. Hal ini
bertujuan agar kandungan yang berada di dalam masing-masing tanaman
dapat saling melengkapi, sehingga kambing akan merasa tercukupi
kandungan gizi maupun proteinnya. Selain itu juga akan meminimalkan
kambing merasa bosan makan apabila di sajikan dalam satu jenis tanaman
saja secara berulang-ulang.
Kambing akan memilih daun yang dia
paling sukai terlebih dahulu, setelah daunan yang disukainya habis,
maka kambing baru akan menyantap rumputan jenis yang lain.
Sumber : http://artikelkambingetawa.blogspot.com/2008/10/hijauan-makan-ternak.html
The Byte Converter
1 Byte = 8 Bit
1 Kilobyte = 1024 Bytes
1 Megabyte = 1048576 Bytes
1 Gigabyte = 1073741824 Bytes
The Byte Converter by Malte Philipp